JIKA ditawari, mau mati kau? Kebanyakan orang pasti akan menolak. Tapi, ada juga sih walau nggak banyak, yang kepingin mati buru-buru, dan berusaha bunuh diri.
Keinginan yang terakhir ini, kalau bukan karena stress berat nggak mungkin orang akan berani. Seperti pedagang kelapa di Balaraja, Tangerang gantung diri dan mati di kusen pintu kamar mandi. Korban sebelumnya, diduga membunh istrinya. Ya, pastinya, keberanian sang suami karena stress melihat istrinya tak bernyawa karena perbuatannya.
Bayangkan saja, sang istri sudah mendampingi selama 35 tahun lho, dalam bahtera rumah tangganya, yang pastinya sudah banyak makan asam garam kehidupan? Susah senang bersama? Lalu harus mengakhiri hidup istrinya. Itulah, barangkali pilihan dia bunuh diri sudah tepat baginya.
Ada juga seorang pemuda, karena soal kontrak kerjanya tidak diperanjang, nekat menenggak cairan beracun. Untung nyawanya masih bisa tertolong. Tapi, jelas tujuan utamanya adalah ingin mati.
Masih banyak kasus bunuh diri yang dilakukan korban dengan sangat nekat, selain nenggak racun atau gantung diri, ada juga yang terjun dari ketinggian, menusuk tubuhnya pakai senjata tajam, menembak kepalanya dengan senjata api, dor! Begitu, nyawa lalu melayang.
Peringatan bagi manusia waras, adegan demi adegan di atas jangan ditiru. Karena soal mati, hidup, rezeki itu urusan Yang Maha Kuasa. Pasti semua akan datang. Mati,misalnya, kalau sudah waktunya, nggak bisa ditunda. Biar sembunyi di lubang semut sekalipun!
Jadi kalau pun ada yang nekat membunuh diri sendiri alias bunuh diri, itu jumlahnya nggak banyak. Sebagian besar orang kepingin panjang umur, walau pun hidup susah, apalagi yang kaya raya? Iya, apa iya?
Pilihan ingin hidup panjang, memang begitu seharusnya. Ingat kata bijak, bangunlah dunia seolah kamu hidup selamanya. Tapi, beribadah seolah kamu akan mati esok. Nggak usah serakah. Itu tuh, kayak para oknum pejabat yang masih saja pada korupsi. Sadar Bos! – massoes
•
Bagikan Berita Ini