APA sebutan untuk anak yang tega menganiaya orang tua. Apakah anak durhaka, nggak tahu diri, sadis, biadab? Cukupkah dengan caci dan sumpah serapah tersebut?
Kayaknya belum cukup untuk ‘menghukum’ kelakuan anak yang nggak manusiawi pada bapak kandungnya. Ini kisah nyata yang terjadi di Depok, pekan ini. Bayangkan saja, sang ayah yang sudah berumur 70 tahun itu dihantam dan ditendang sampai babak belur. Si kakek ini pun harus dirawat di rumah sakit.
Kasus penganiayan semacam ini sering terjadi, seorang anak tak segan-segan melampiaskan amarahnya dengan pukulan. Bahkan beberapa kasus sampai mengakibatkan bapak ibu atau neneknya tewas. Dan yang sangat memalukan adalah karena harta warisan dan uang.
Penganiayaan yang dilakukan dengan korban orang tua kandung karena si pelaku stres atau gila, bisa dimaklumi. Korban mungkin tidak menjaga diri dengan baik. Tapi, jika pelaku sehat wal’afiat, sehat jasmani rohani, benar-benar keterlaluan!
Hanya persoalan uang seratus dua ratus ribu, tega menganiaya orang tua. Ini kan nggak masuk akal? Lalu pikirannya di mana, sudah tua berumah tangga, punya anak pula, masih merongrong orang tua? Ah, yang benar saja, Bleh!
Ya, nggak mau ikut campur urusan orang, tapi kayaknya sekarang ini sudah banyak orang yang jalan pikirannya sempit. Emosi langsung main hantam. Jangankan pada orang lain, bapak, ibu sendiri saja dihajar!
Etika sopan santun anak pada orang tua, tetap harus dijaga. Anak dalam keadaan benar pun harus tetap mengalah pada orang tua.
Ingat wahai anak, bapakmu adalah orang yang dititipi oleh Tuhan. Ayah sungsang sumbel bersama ibumu, merawat dan melindungimu walaupun badai menerjang! –massoes
http://poskotanews.com/2018/12/08/kisah-si-anak-biadab/Bagikan Berita Ini
