GARA-GARA ide briliant Effendi Gozali, parpol berikut calegnya menjadi sibuk luar biasa. Pemilu serentak 2019 menjadikan konsentrasi terbagi, ya menangkan calegnya, ya menangkan Capres yang didukungnya. Tapi bagi para Caleg, memenangkan diri sendiri itu lebih utama, sebab kalau kalah mana mungkin Capres mau nomboki.
Biasanya, Pileg dan Pilpres itu dilakukan bergantian; Pileg dulu baru menyusul Pilpres. Tapi pakar komunikasi Effendi Gozali punya pemikiran, agar pesta demokrasi yang menela biasa bertriliun-triliun itu lebih hemat, bagaimana jika Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dilakukan serentak saja.
Effendi Gozalipun melakukan uji materi ke MK. Dalam kepemimpinan Hamdan Zulfa kala itu, MK mengabulkan uji materi tersebut. Maka untuk Pileg dan Pilpres 2019 dilakukan serentak. Bagaimana dengan president tresholdnya (PT)? Setelah melalu perdebatan seru di DPR akhirnya diputuskan bahwa PT-nya mengacu pada perolehan kursi Pemilu 2014 saja.
Ternyata ide briliant sang pakar komunikasi itu pada akhirnya bikin repot Caleg, Parpol, dan Capresnya juga. Mereka terjebak dalam ketidakpastian. Caleg terlalu fokus pada Pilpres, jika kalah siapa yang ganti modalnya? Begitu pula parpol, bela-belain Capres yang didukungnya, jika dia menang belum tentu banyak kursi menteri diberikan. Sebab pasti lihat-lihat dulu perolehan kursi DPR-nya.
Begitu pula sang Capres, dia juga tak yakin parpol all out mendukungnya. Sebab sudah ada sejumlah parpol yang terus terang mengaku akan lebih fokus ke Pileg ketimbang Pilpres. Mereka rupanya kadung dibayang-bayangi hasil survei bahwa di Pileg 2019 parpol yang bisa melenggang ke Senayan tinggal lima buah.
Di masa kampanye ini sebuah lembaga survei mengatakan bahwa elektabilitas Jokowi maupun Prabowo stagnan alias segitu-segitu melulu. Ini menjadi tengara bahwa Parpol dan kadernya lebih fokus ke Pileg ketimbang ke Pilpres. “Kalau gue kalah Pileg, memangnya si Capres mau nomboki?” begitu alasan para Caleg.
Karenanya mereka lebih mengutamakan dirinya sendiri. Di lapangan sudah terjadi, Caleg ketika merayu konstituen mengatakan, “Soal bapak/ibu mau pilih Caleg No. 1 atau No. 2, silakan saja, yang penting Pilegnya nyoblos saya.”
Begitulah faktanya di lapangan. Parpol kurang semangat karena bayangan kursi menteri bakal sirna, jika ramalan lembaga survei Alvara itu benar-benar menjadi kenyataan. Yang masih berjaya tinggal lima partai, yakni PDIP, Gerindra, Golkar, PKB dan Demokrat. – gunarso ts
http://poskotanews.com/2018/12/08/menangkan-diri-sendiri-dulu-barulah-caleg-fokus-pilpres/Bagikan Berita Ini