SEBENARNYA masyarakat sudah bosan dengan ulah begal. Penjahat jalanan ini kayaknya makin hari makin merajalela dan sadis. Nggak sungkan-sungkan membacok korban. Nggak peduli juga, apakah korban luka atau tewas! Pokoknya bagi penjahat sadis ini yang penting bisa menguasai harta benda korban.
Padahal tindakan petugas melibas penjahat ini juga sudah tegas. Tapi, dasar penjahat, ya nggak ada kapoknya. Bagi mereka selagi masih ada kesempatan untuk menjambret, merampok, nggak disia-siakan. Gasak terus!
Dulu, kalau mendengar penjahat yang bernama begal ngeri banget. Para penyamun ini pada zaman dulu memang beraksi di temat-tempat yang jauh di jalan yang melintasi hutan belantara.
Gelap dan seram. Bisa juga orang menyebutnya tempat-tempat angker. Jadi para penyamun itu bisa jadi bersemayam dengan para setan, jadi jangan harap masyarakat bisa berani jalan sendiri pada malam hari d tempat tersebut. Karena keberadaan mereka di temat sunyi dan angker itulah,mereka tinggal mencarti nafkah dengan kejahatan di wilayahnya.
Jangankan masyarakat biasa, petugas pun akan berpikir dua tiga kali melintas sendirian di wilayah penyamun.
Namun, perkembangan penyamun bukan lagi di hutan gelap gulita, tapi kini berada dekat dengan masyarakat. Mereka berkeliaran di jalan umum, di kota-kota besar. Bahkan ada yang berani beraksi di dekat kantor polisi. Itulah begal, Penyamun masuk kota!
Masyarakat luas, sangatlah sulit untuk membedakan penjahat atau bukan. Karena mereka menggunakan motor dengan kostum yang tak beda dengan orang baik-baik. Bedanya mereka melengkapi diri dengan senjata tajam dan senjata api.
Ya, begal atau penyamun sama saja sadisnya! Mereka adalah penjahat, harus diberantas. Ini tugas semua pihak, petugas polisi dan masyarakat. Ayo, lawan dan ganyang begal! -massoes
http://poskotanews.com/2018/12/22/begal-penyamun-masuk-kota/Bagikan Berita Ini