HARI IBU, hari bapak, hari bujangan, dan hari hari apa lagi? Ya, banyak hari-hari yang diperingati. Tapi, dari sekian banyak peringatan, yang paling menonjol adalah ‘Hari Ibu’, yang jatuh pada setiap 22 Desember. Mengapa demikian? Ya, ibu adalah satu makhluk yang sangat luar biasa. Ibu punya surga di telapak kakinya!
Agama dan adat istiadat mengajarkan, bahwa seorang ibu harus dihormati. Siapa yang berani melawa ibunya, maka selain disebut sebagai anak durhaka, juga akan mendapatkan ‘musibah’ sepanjang hidupnya. Pokoknya, sengsaralah! Tengok saja, satu cerita legenda di Sumatera Malin Kundang, yang tidak mengakui ibunya, dia dikutuk menjadi batu!
Bagi seorang anak, sejelek atau sejahat apapun, ibu harus tetap dihormati. Tidak boleh membantah, apalagi melawan dan menyakiti sang ibu. Banyak kasus yang terjadi sekarang ini, anak melawan ibunya dan bahkan sampai tega membawanya ke pengadilan. Tidak jelas mengapa masih ada anak yang tega begitu, mungkin sudah buta mata hatinya? Karena jika dilihat kasusnya juga, hanya soal ceceremeh, sepele! Gara-gara menebang pohon milik anaknya saja, ibu masuk ke pengadilan.
Ibu bukan saja ,’dianiya’ anak dan keturunannya, tapi juga oleh suami. Banyak kasus, seorang lelaki atau suami tega meninggalkan istrinya yang sedang mengandung. Nggak sedikit ibu yang tega membuang bayinya yang baru dilahirkan karena ulah lelaki. Masih banyak ibu yang dianiaya secara pisik dan non pisik. Mereka para lelaki meninggalkan istri begitu saja, sementara istrinya harus menanggung beban menghidupi anak-anaknya?
Dalam kondisi yang normal saja, ibu sudah sebegitu banyak bebannya. Ibu mengandung, melahirkan, memelihara anak, mengurus suami dan rumah tangga, hampir sepanjang hari, siang dan malam.
Jadi patutlah, jika ibu harus dihormati. Bukan sekadar diperingati setiap Desember, tapi setiap hari. Seperti kasih ibu pada anak-anaknya yang tak pernah reda, sepanjang masa. Seandainya semua harta benda anak diberikan pada ibu, masih belum cukup membayar kasih sayang sang ibu. – massoes
http://poskotanews.com/2018/12/24/ibu-engkau-luar-biasa/Bagikan Berita Ini