Amien Rais Tak Usah Mundur Cukup Menjadi Begawan Saja

DI KALA ada kader yang “menyeberang” dan mundur, para mantan pendiri PAN mendesak Ketua Dewan Penasehat Amien Rais mundur. Mereka mencemaskan bapak reformasi itu justru bisa menggerus suara partai di Pileg 2019 gara-gara manuvernya belakangan ini. Dia masih dibutuhkan, makanya tak usah mundur cukup mbegawan saja!

PAN sepertinya sedang digoyang. DPW Kalsel dan Sumsel diberitakan mendukung Capres No. 01. Lalu kemarin Bendum PAN Nasrullah juga mundur dengan alasan tak cocok dengan manajemen partai. Begitu juga Sekretaris Dewan Kehormatan Putra Jaya Husin, juga tinggalkan PAN dengan alasan tidak cocok dengan Ketum Zulkifli Hasan.

Riak gelombang itu berlanjut kemarin, ketika 5 orang mantan pendiri PAN bikin “resolusi” untuk Amien Rais, agar mundur saja dadi posisi Ketua Dewan Kehormatan PAN. Mereka adalah: Abdilah Toha, Jumrotin, Gunawan Muhammad, Albert Hasibuan, dan Tuty Herati.

Surat desakan mundur itu di antaranya berbunyi: sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa. Tak begitu panjang lebar teks “resolusi” itu, tapi menurut bahasa pelawak Asmuni: sedikit kata-katamu, tapi sengak didengar.

Hingga kemarin belum ada reaksi dari Amien Rais. Yang ada barulah sikap para elit PAN yang intinya adalah: tak perlu digubris. Sebab mereka sudah lama tak berkiprah dalam PAN, tak pernah pula ikut berdiskusi bersama. Dan mereka menganggap, “resolusi” itu kagak ngaruh bagi PAN ke depan. Bahkan diduga, mereka para pendukung Jokowi.

Para pendiri PAN itu memang mencemaskan sepak terjang Amien Rais yang di luar kontrol belakangan ini. Seperti terungkap dari penjelasan Albert Hasibuan, jangan sampai PAN tak lolos ke Senayan sebagaimana hasil survei, gara-gara manuver Amien Rais.

Amien Rais memang berjasa mengubah nasib anak bangsa pasca era reformasi. Ada yang bisa jadi bupati, walikota, gubernur, bahkan presiden. Maka sebagai sesepuh sebaiknya tak usah mundur, cukup mbegawan saja. Tapi begawan Abiyasa dalam pewayangan, bukan begawan Durna. Lihat Pak Harto sebagai sesepuh Golkar dulu, dia tak pernah intervensi turun gelanggang, tapi hanya dengan senyum dan batuk-batuknya semua elit Golkar tunduk. – (gunarso ts)

Let's block ads! (Why?)