Search

Setelah Berhasil Jadi Jenderal Malah Tidak Dapat Kedudukan

GARA-GARA usia pensiun TNI diperpanjang dari 55 menjadi 58 tahun, kini banyak perwira tinggi TNI tak dapat kedudukan. Di Mabes TNI kini terdapat 150 jendral dan 500 kolonel nganggur. Presiden Jokowi ingin memberikan posisi di lembaga sipil, tapi dapat penolakan karena dikhawatirkan kembali ke dwifungsi TNI macam Orba dulu.

Puncak kebanggaan anggota TNI adalah, ketika berhasil meraih pangkat jendral, dari bintang satu hingga bintang empat. Bila nasib baik karier cemerlang, dengan pangkat Letjen (TNI-AD) punya kans jadi KSAD. Pangkat Marsekal (TN-AU) bisa jadi KSAU dan pangkat Laksamana (TNI-AL) bisa jadi KSAL.

Jika nasib bagus, bisa pula jadi Panglima TNI. Jaman Orba Panglima TNI-nya selalu diangkat Pak Harto dari AD, tapi setelah reformasi, dari AL dan AU memiliki peluang sama. Cuma tak enaknya setelah era reformasi, TNI harus kembali ke barak sejak 2004. Dulu 100 anggota TNI bisa duduk di DPR tanpa ikut Pemilu, kini tak bisa lagi.

Sejak tahun 2004 pula, masa dinas TNI diperpanjang, dari 55 menjadi 58 untuk perwira. Akibatnya pergantian jabatan jadi tersendat, sehingga sejak tahun 2010 terjadi penumpukan jendral nganggur tanpa posisi. Data terakhir menyebutkan, di Mabes TNI kini terdapat 150 jendral dan 500 kolonel tanpa jabatan. Setiap hari hanya duduk manis dan ikut upacara belaka.

Hilanglah kebanggaan dalam berkarier. Dulu kepengin sekali jadi jenderal, tapi setelah berhasil tidak dapat posisi. Meski digaji penuh, jadi penganggur di masa dinas aktif sungguh tidak nyaman. Apa lagi orang bijak bilang, menganggur itu jadi bantalnya setan.

Presiden Jokowi memahami nasib pada jendral tanpa posisi di Mabes itu. Karenanya setelah restrukturisasi di TNI, akan diberikan 60 posisi di lembaga sipil. Tak ayal lagi rencana Jokowi ini mendapat penolakan dari sejumlah kalangan. Mereka tetap khawatir terjadi dwifungsi ABRI seperti era Pak Harto dulu, meski mentri Luhut Panjaitan menjamin takkan terjadi.

Jaman Orba, TNI sebagai stabilator dan dinamisator, oleh Presiden Soeharto diberi peluang menduki jabatan sipil, sejak dari Lurah sampai Gubernur. Maka bila ini sampai terulang kembali, pastilah Amien Rais akan turun tangan kembali. Sebab jaman Ketua MPR-nya dialah, TNI harus kembali ke barak. – gunarso ts

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2019/02/26/setelah-berhasil-jadi-jenderal-malah-tidak-dapat-kedudukan/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.