Search

Masih Adakah Kata-kata Lembut?

KATA-KATA atau ucapan memang mampu membuat orang senang, atau sebaliknya, seneb! Jadi sudah pahamlah,kalau kita mau membuat orang atau pasangan suka, maka kata-kata berbunga-bunga pulalah yang harus dihamburkan di hadapannya.

Misalnya pada sang kekasih,” Sayang, hari ini kamu cantik sekali….senyummu bagai mentari yang bersinar di pagi hari, oh! Ini aku bawakan bunga Mawar Merah, masih segar dan wangi sewangi tubuhmu, Sayang..”

“Ibu, hari cantik banget. Oh, Ibu ku sayang…aku anakmu datang pagi ini anakmu minta ongkos dong, buat kuliah…”

“Ayah ku yang ganteng, selamat hari ayah! O, iya ayah, motorku kayaknya harus ganti, sudah nggak enak…ganti dong sama moge metik yang baru?”

Adegan di atas adalah nggak beda dengan rayuan gombal, tapi ucapan seorang lelaki pada pacarnya dan seorang anak pada ibu bapaknya,sangatlah luar biasa akibatnya. Ketika orang yang digombali itu akan berbunga-bunga hatinya, maka semua menjadi damai. Apakah yang diminta dikabulkan atau nggak, itu urusan nanti.

Nah, semua jadi ada di kata-kata, ada di ucapan, di mulut. Kalau mau bikin rusak, ya bicara saja yang kasar, dan tunggu akibatnya. Maka ada pepatah, “Mulutmu, harimaumu!”.

Banyak kasus yan membawa orang sampai ke pengadilan hanya karena mulut yang kasar, memaki-maki dengan kata kasar. Atau akibat kata-kata kasar itu bisa jadi sebab pembunuhan?
Kasus seorang suami menganiaya istrinya yang sedang hamil tua. Ini juga nggak masuk akal, dan sadis, hanya karena merasa terusik kesenangannya nonton video porno online, dilarang sang istri.

Masalahnya apakah untuk melarang hal-hal yang buruk harus dengan kata-kata yang lemah lembut? Sementara yang dinasehati otaknya lagi penuh dan terpengaruh narkoba dan miras oplosan?

Kalau yang begini, kayaknya petugas yang paling tau! -massoes

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2019/02/27/masih-adakah-kata-kata-lembut/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.