ADA sebagian orang yang sangat tertutup, rumahnya dimasuki orang lain. Boleh saja, di zaman now ini kita memang harus hati-hati terhadap orang lain yang tak dikenal. Bagus itu. Dari pada ujung-ujungnya dirampok?
Tapi, bagaimana buat petugas, apalagi petugas sosial dari lingkungan RT/RW setempat? Apakah mereka harus ditolak masuk ke rumah? Sementara, kegiatan mereka adalah resmi mendapat mandat dari pemerintah, dan untuk kepentingan warga itu sendiri? Membantu memeriksa dan membersihkan apakah ada bibit penyakit DBD di dalam dan di sekitar rumah? Seperti jentik-jentik nyamuk demam berdarah yang sangat berbahaya.
Pantaskah mereka ditolak, apalagi sampai dianiaya? Kayaknya dipandang dari sisi manapun sikap warga yang seperti begini nggak benar! Malah sebaiknya, orang kayak begini nggak usah tinggal di tengah-tengah masyarakat yang beradab. Keterlaluan!
Mereka memilih hidup sendiri, tertutup dari dunia luar, nggak oke sama tetangga tentu saja nggak dapat simpati. Yang ada mereka memaki . ”Kalau mati biar jalan sendiri ke kuburan!”
Sakit kan kalau sudah disisihkan dan dikucilkan orang? Ya,bagi orang yang mata hatinya sudah tertutup, sombong, yang selalu mendongak, yang merasa dia bisa hidup sendiri di dunia ini karena punya uang, silakan makan tuh uang!
O, iya kembali pada para petugas sosial atau petugas jumantik maju terus dan tetap semangat. Nggak usah takut sama warga yang kayak begitu. Tugas anda sangat mulya. Yang pepenting, laksanakan tugas sesuai prosedur, dengan etika sopan santun dan jangan lupa sapa ,salam dan senyum.
Jadi jika masih ada yang mau menyakiti para petugas Jumantik, percayalah, banyak banget yang bakalan membela. Tetap semangat! – (massoes)
http://poskotanews.com/2019/02/06/jumantik-tetap-semangat/Bagikan Berita Ini