LELAKI muda, dengan seragam polisi lengkap. Saya polisi.Prit!,Prit! Prit!”Anda ditilang. Anda melanggar ini itu, tuh lihat motor anda ada kekurangannya, ban depan lebih kecil dari ban belakang. Bulat lagi!”katanya mantap.
Lalu dengan seenaknya menarik si pengemudi motor ke tepi jalan, dan pura-pura sibuk, lalu ujung-ujungnya minta duit! Bagi pengemudi yang nggak mau ribet,langsung saja ngasih uang sebagai sogokan alias uang damai. Entah sudah berapa banyak pengemudi yang terjerat gaya sang polisi muda itu seharian penuh.
Sepak terjang sang gadungan bisa saja melebar ke soal asmara. Dia menggaet wanita sebagai pacar. Siapa cewek yang nggak suka jika melihat polisi muda, apalagi punya wajah lumayan ganteng,misalnya?
Kalau hanya sekadar harta yang diembat nggak apa-apa, karena bisa dicari. Tapi, jika hati yang tergaet? Ini masalahnya, karena ada wanita yang jadi korban sampai ke pelaminan. Kan celaka?
Ketika sang istri yang berbulan-bulan nggak dikasih uang gaji, maka dia pun nekat mendatangi kantor sang suami, ternyata hanya malu yang didapat.” Nggak ada nama suami ibu di kantor ini,”ujar petugas. Dan usut punya usut, suaminya itu ternyata benar polisi, tapi polisi gadungan!
Apakah sadar seseorang yang memalsukan drinya sendiri? Menjadi bukan dirinya, jadi palsu alias gadungan. Saya polisi! Sadarkah dia? Kok bisa ya? Nggak takut kalau ketemu polisi beneran? Nah, yang jelas kalau yang namanya gadungan itu ya nggak benar. Kalau pun dari predikat gadungannya dapat uang dan harta, jangan ditiru.
Karena yang namanya gadungan nggak bakalan lama, alias abadi. Ngak lama,polisi yang asli bakalan menangkap dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Jika ingin jadi polisi,ya cari jalan yang benar. Artinya syarat dan ketentuan berlaku. Minimal sekolah tingkat SMA, kalau punya fisik bagus, sehat wal afiat, ikutlah pendidikan. Begitu, bukan ujug-ujug pakai seragam, Bung! – massoes
http://poskotanews.com/2019/02/28/gadungan-itu-ya-gadunganlah/Bagikan Berita Ini