TERNYATA banyak orang Jakarta kaya harta, tapi miskin hati. Punya mobil atau sepeda motor mewah, tapi malas bayar pajak, malah ada juga yang nyatut nama orang miskin. Apa kata dunia? Akibatnya di Ibukota ini tunggakam mobil dan sepeda motor mewah sampai Rp 244 miliar. Jika rumah Anda didatangi petugas BPRD, baru nyaho!
Banyak orang memimpikan mobil mewah, tapi begitu kesampaian, lupa akan kuwajibannya; bayar pajak ke negara! Sebenarnya bukan lupa, tapi sengaja mengabaikannya. Sebab jumlahnya memang lumayan, bisa lebih dari Rp 15 juta. Kalau mau pajaknya murah, pakai saja minibus Kijang 2000 paling-paling sekitar Rp 2 juta.
Beberapa kali diberitakan, sejumlah orang kaya DKI Jakarta meminjam KTP orang miskin, untuk bikin STNK-BPKB mobil barunya. Dikejar petugas BPRD (Badan Pejak & Retribusi Daerah) sama-sama kaget. Petugas pajak kaget, karena pemilik mobil mewah itu tinggal di gang sempit, rumahnya sangat sederhana. Sebaliknya pemilih rumah juga kaget, kok dirinya disebut punya mobil mewah. Mepet sawah, ngkali!
Di DKI Jakarta tercatat 14.375 mobil mewah. Sebanyak 2.667 dengan besaran pajaknya permobil di atas Rp 20 juta, tunggakan pajaknya senilai Rp 89 miliar. Sedangkan mobil mewah nilai pajaknya antara Rp 10 juta sampai Rp 20 juta , berjumlah 11.708 kendaraan, besaran pajaknya mencapai Rp 155 miliar. Total jendral pengemplangan pajak itu mencapai 244 miliar.
Mereka ini orang-orang kaya tak punya hati. Ketika mobil mewahnya mengaspal di jalan-jalan Ibukota, sadar tidak bahwa jalan mulus itu dibangun dari pajak. Jika Anda dengan sengaja melalaikan kewajiban sebagai pembayar pajak, apa kata dunia? Ironis kan? Beli mobil harga miliaran bisa, giliran bayar pajak merasa sayang.
Untuk menagih tunggakan pajak ratusan miliar, DPRD menyarankan agar BPRD mengejar secara dor to dor. Jika memungkinkan, pemilik langsung saja “ditodong” di tempat. Untuk bikin malu penunggak pajak, sebaiknya dipasang juga stiker depan rumah bahwa pemiliknya belum melunasi kewajibannya.
Apa mau jadi orang Samin, tidak mau bayar pajak. Orang Samin saja tolak bayar pajak karena Indonesia masih dijajah Belanda. Setelah Indonesia merdeka, mereka juga patuh membayar pajaknya. – (gunarso ts)
http://poskotanews.com/2019/02/19/apa-kata-dunia-orang-kaya-kok-menunggak-pajak-mobil/Bagikan Berita Ini