WANITA setengah baya itu tersenyum sendiri, bicara sendiri. Duduk menyendiri, atau berjalan tanpa arah. Pakaian yang dikenakan pun lusuh. Wajah dan rambut juga nggak teratur, awut-awutan. Jelas dia nggak mengurus diri. Hemm, bagaimana mau mengurus diri, orang dia stress alias gila, kok?
Dia tadi gila baru. Masih banyak orang gila yang sudah sangat parah, berkeliaran di jalan dengan tampilan yang kadang sangat seronok. Bukan saja pakaian yang sudah lusuh, tapi nggak utuh sampai bagian sensitifnya kadang mengganggu pemandangan. Kalau yang sudah separah ini, sungguh sangat memprihatinkan.
Nggak sampai di sini, tindak tanduk si gila juga harus dicermati,karena tidak stabil. Kadang diam,tapi juga bisa jadi pemarah yang sangat luar biasa. Nggak boleh diganggu, tersinggung sedikit saja langsung marah, melempar atau memukul. Sangat berbahaya.
Oleh sebab itu banyak keluarga yang memasung si sakit dengan cara tradsional. Diasingkan di satu tempat yang nggak layak, seperti kandang kambing, dirantai, makan dan minum dan BAB di situ. Sungguh nggak manusiawi, pemdangangan yang memprihatinkan nggak layak bagi manusia!
Tindakan keluarga memang tidak bisa disalahkan, terutama agar tidak menggangu warga, jangan sampai jadi korban atau atau si sakit sendiri yang bisa saja dianiaya oleh orang yang jengkel?
Kasus yang terjadi di Jakarta Timur, balita tewas dibanting orang gila yang masuk rumah koban? Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan atau bertanggung jawab?
Semua pihak bertanggung jawab ya? Masyarakat atau anggota keluarga si stress, ya cepat laporkan ke yang berwenang. Sebaliknya pemerintah juga harus sering-sering turba terutama di wilayah yang jauh di pelosok desa, sebelum banyak jatuh korban.
Hemm, banyak orang gila, ya? Apalagi nanti seusai pemilu? Mau bukti, tunggu saja, tanggal mainnya! -massoes
http://poskotanews.com/2019/01/07/orang-gila-itu-ya-nggak-waraslah/Bagikan Berita Ini