Search

Tsunami Sapa Selat Sunda

BUKAN Banten dan Lapung saja yang berduka, tapi Indonesia, seluruh masyarakat meneteskan air mata. Ketika bencana datang tiba-tiba, apalah daya manusia?

Musibah demi musibah bertubi-tubi menerpa bangsa ini. Dari Lombok, Sulawesi, dan kini Selat Sunda, Banten dan Lampung pun disapa Tsunami. Gelombang dahsyat itu memporakporandakan daerah tepi pantai di ujung  Banten, menggulung ribuan warga yang sedang berlibur. Ratusan luka dan meninggal,sekaligus meningalkan duka yang sangat mendalam bagi keluarganya.

Bayangkan saja, ketika sekeluarga berlibur, dengan tujuan bersenang-senang, menghibur diri bersama keluarga, tapi kemudian yang didapat sebaliknya. Air mata duka.

Kalau mau bertanya mengapa musibah terjadi beruntun? Manusia tak mampu menjawab,dan mengembalikannya kepada Yang Maha Kuasa. Manusia hanya bisa mengambil  hikmah, nasihat dari kejadian demi kejadian.

Nasihat yang pertama, jika musibah itu karena rusaknya alam, jelas itu ada turut campur manusia. Hutan, gunung, lembah dan lautan rusak karena tangan-tangan tak bertanggug jawab. Keserakahan dan ketidakpedulian pada lingklungan. Hutan dibakar, gunung digunduli, bumi digali dengan sembarangan. Semua itu yang mengakibatkan badai air bah,mengamuk.

Kalau itu datangnya dari alam, gempa bumi, gunung meletus, manusia harus sadar bahwa Tuhan sedang memberikan peringatan. Kenapa? Marilah introspeksi diri, orang yang mendapat teguran pasti karena ada sebab musababnya.

Musibah demi musibah terus terjadi. Apakah pertanda kiamat sudah dekat? Hanya Allah Yang Maha Tahu. Tugas manusia, harus tetap semangat untuk hidup. Jaga alam dengan baik. Jangan dirusak, kalau nggak mau kena marah! – (massoes)

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2018/12/26/tsunami-sapa-selat-sunda/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.