ORANG dalam, adalah mereka yang ada di mana saja, di satu kantor lembaga swasta atau negeri. Di dalam situ ada ‘orang dalam’ yang bisa bergerak kesana kemari, atau bisa mengatur apa saja. Ente tinggal minta, mau jadi apa, termasuk mau kerja di situ jadi pegawai? Itu mah soal kecil.
Satu contoh saja,di dalam lembaga hukum pengadilan. Masyarakat yang mau kasak-kusuk supaya bisa menang perkara? Oke, oke saja. Tapi, untuk bisa oke, ya asal tahu saja, ada ongkosnya, tau?
Nah, untuk supaya gampang mulai ke tujuan, atau obyek yang dituju maka orang dalam itulah yang bakalan mengatur semuanya. Kalau di Pengadilan Negeri minta bebas bagi terdakwa, atau menang perkara perdata, hubungi Markus, mafia kasus atau calo perkara yang bisa nembus Panitera dan Pak Hakim yang mulia?
Maka nggak heran kalau dalam kasus ini lantas yang terlibat adalah Panitera perkara dan hakim yang menangani perkara tersebut. Masih ingat kan, hakim dan panitera dibekuk petugas KPK, ketika mereka sedang menerima suap?
Ya, kasus semacam ini bukan saja terjadi di Jakarta Selatan, tapi bisa terjadi di pengadilan lain di wilayah Nusantara. Bahkan sampai ke lembaga hukum yang paling tinggi.
Ya, kembali soal orang dalam tadi kayaknya sudah melanda semua lini. Sudah tidak tersisa. Tengok saja di Lapas/lembaga pemasyarakatan, pegawai lelaki dan wanita dari TU, sipir sampai atasanya terlibat kegiatan jahat anak binaannya. Para napi narkoba yang memang sering bikin aksi kejahatannya di dalam sudah sangat paham memanfaatkan orang dalam tersebut dengan berbagai akal bulusnya. Pokoknya dengan segala cara, deh. Dan dengan tenang pengedar narkoba menebar ‘barang haram’ di luar dengan kaki tangannya.
Atau kalau nggak betah di dalam ya jalan-jalan di luar, piknik layaknya orang bebas merdeka. Atau ada juga yang pilih kabur. Semuanya berkat jasa orang dalam. Ruaarrr biasa, ‘orang dalam’! – (massoes)
http://poskotanews.com/2018/12/12/ruaaarr-biasa-orang-dalam/Bagikan Berita Ini
