Search

Saat Buaya, Anjing, Gendruwo Jadi APK Menuju Pilpres 2019

MASA kampanye Pilpres 2019 masih lima  bulan lagi, sehingga hawa panas politik masih panjang. Bagaimana tidak panas, dua kubu Capres saling serang. Bukan pakai mulut saja, ada pula lewat APK. Yang tidak enak kan kalangan buaya, anjing, gendruwo, sontoloyo, orang buta-tuli; nama mereka sampai dibawa-bawa tapi tidak dapat royalti.

Kampanye itu sebetulnya propaganda tentang jago yang didukungnya agar dipilih rakyat. Tapi yang terjadi, tak hanya bilang jagonya paling top markotop, tapi juga ditambah dengan menjelek-jelekkan jago lawan. Yang nampak digoreng-goreng, yang tersembunyi dicari-cari untuk digoreng-goreng pakai tepung juga.

Bila tak ada juga, akhirnya mengada-ada bikin kampanye hitam lewat data-data hoaks.  Nah, Capres sebelah pun tersinggung. Dua kubu saling mengadu, dan Bawaslu pun sibuk dibuatnya. Mereka harus menelisik, ini pelanggaran yang sekedar cukup disemprit atau harus didiskualifikasi.

Di musim kampanye ini, paling tidak enak kalangan satwa, lelembut (makhluk halus), bahkan penyandang disbilitas. Sebab nama mereka suka dijadikan APK (alat peraga kampanye). Ada capres menyebut buaya lupa, ada capres bawa nama gendruwo dan sontoloyo bahkan ada bupati bawa-bawa nama segawon (anjing). Ada pula cawapres singgung penderita buta-tuli.

Karena bisa ngomong, penderita disbilitas protes dan mengadu ke Bawaslu. Tapi golongan gendruwo, buaya, anjing dan sontoloyo? Kalau mereka bisa ngomong pasti menggerutu, “Salah gua apa, kok selalu dibawa-bawa? Mestinya kalian memberi royalti pada kami.”

Di masa kampanye ini agaknya orang sudah kehilangan selera humornya, cenderung jadi sensitip. Kata-kata: tampang Boyolali, anjing, gendruwo, sontoloyo, budeg, tuli, bikin orang naik tensi. Bagi pihak yang melepaskan kata-kata itu, dianggapnya biasa. Tapi bagi yang terkena, serasa tergores sembilu.

Masa kampanye  masih lima  bulan lagi, berarti hawa panas politik akan terus berlangsung sampai minggu tenang tiba. Pada hari coblosan 17 April 2019 nanti, baru ketahuan hasilnya. Apakah politik mencatut nama satwa, lelembut dan disbilitas itu bisa mendongkrak suara, atau malah bikin berantakan menelan kekalahan. Tunggu saja. – (gunarso ts)

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2018/11/16/saat-buaya-anjing-gendruwo-jadi-apk-menuju-pilpres-2019/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.