ADA kekhawatiran dari masyarakatIbukota, jika MRT beroperasi, busway rute Blok M – Kota benar-benarbakaldihapus. Selain busway ongkosnya jauh lebih murah, juga tak semua rute MRT parallel dengan busway tersebut. Yang pasti, jika busway Blok M-Kota dihapus, yang senang para pemulung besi tua, baja ringan bekas selter itu bisa dilempit jadi duit.
Untuk merintis pembanguan busway di Jakarta, Gubernur Sutiyoso merasa perlu studi banding ke Bogota (Colombia), Amerika Selatan. Tahun 2004 busway benar beroperasi di Jakarta dengan rute pertama Blok M-Kota dan sebaliknya. Sampai sekarang busway sudah melayani 30-an koridor di jalan-jalan Ibukota.
Tapi karena busway belum juga mengatasi kemacetan lalulintas, MRT pun dibangun dan kini hamper jadi. Lalu pihak pengelola MRT pun mengusulkan, bila MRT sudah beroperasi seyogyanya rute Blok M-Kota dihapuskan. Bahasa halusnya, agar MRT maksimal, tapi kasarnya penumpang tidak penuh karena pilih busway yang jauh lebih murah.
Agaknya pihak MRT tahu karakter orang Indonesia. MRT itu hanya penuh awal-awalnya dioperasikan, karena penasaran ingin merasakan naik moda transportasi modern. Tapi setelah itu akan kembali ke jalur lama. Sebab busway yang hanyaRp 3.500,- tentu akan menghemat lebih banyak ketimbang naik MRT yang nantinya bertarif Rp 8.500,- sekali jalan.
Masyarakat tak setuju penghapusan rute tersebut, sebab tak semua rute MRT parallel dengan busway Blok M-Kota. Beruntung pihak Dinas Perhubungan juga membantah isyu yang berkembang itu. Yang jelas, bila rute Blok M-Kota dihapus, itu kabar gembira bagi para pemulung, bekas selter busway jelas sangat gurih bila dilempit jadi uang. – (gunarso ts)
http://poskotanews.com/2018/11/01/jika-mrt-sudah-beroperasi-apa-harus-busway-dihapus/Bagikan Berita Ini