SEWAKTU kecil, sangat bangga ketika ayah mengenakan seragam tentara. Gagah banget, deh. Maka tak pernah dilewatkan ketika ada acara tujuh belasan di istana yang menggelar parade militer. Apakah itu drum band, baris bebaris, dan atraksi lain yang dilakukan oleh para taruna TNI dari semua angkatan. Pokoknya memandang penuh takjub.
Lalu, si anak itu pun berhayal. Apakah aku bisa pakai seragam seperti itu? Ya, seragam tentara, polisi atau seragam dinas lainnya. Pilot, misalnya? Atau seragam PNS?
Ah, semua nggak terkabul. Bukan nggak mampu jadi salah satu anggota angkatan tersebut, tapi ketika dewasa lebih memilih jadi aktor? Seniman, yang bisa pakai seragam apa saja. Kalau main sandiwara, misalnya,bisa mengenakan seragam dengan pangkat tertinggi, jenderal?
Bicara soal seragam. Ya, seragam adalah pakaian yang sama, jenis, model sampai warnanya, yang dikenakan oleh TNI, Polri, PNS dan swasta. Seragam sekolah, seragam olah raga, sepak bola termasuk seragam para pendukungnya.
Nah, seragam perkembangannya sangat luar biasa. Sekarang yang pakai seragam bukan saja anggota atau petugas resmi pemerintahan, swasta juga oke. Ibu-ibu pengajian juga pakai seragam. Pernah dengar ketika ustazd berseloroh,” Ibu-ibu, ngomong-ngomong seragamnya sudah lunas apa belom?” yang disambut tawa jamaah.
Bahkan penipu juga pakai seragam. Malah mereka seenaknya saja pakai seragam siapa saja. Bisa seragam polisi lalu menilang dan memeras pengendara di jalan. Seragam petugas listrik, pura-pura mau periksa apalah, ternyata merampok!
Tapi, sementara jangan iseng-iseng pakai seragam atau kostum suporter pendukung bola yang sedang bertikai. Hati-hati nanti jadi sasaran pengeroyokan. Sayang, kalau mati sia-sia. – msassoes
http://poskotanews.com/2018/09/29/seragam-apaan-tuh/Bagikan Berita Ini