SAAT ikut deklarasi kampanye damai di Monas, Ketum PPP M. Romahurmuziy mengenakan kostum Gatutkaca, sementara Sekjen Arsul Sani berkostum Harjuna. Presiden Jokowi pun mempertanyakan, pesan apa yang mau disampaikannya? Gatutkaca itu tokoh wayang yang tega sama paman sendiri, masak Ketum PPP mengidolakannya?
Sebagai anak Yogya, M. Romahurmuziy tentu saja akrab dengan dunia wayang. Dia hafal tokoh-tokoh perwayangan tentunya, dari Pendawa Lima, Sri Batara Kresna, Harjuna dan tentu saja Gatutkaca, generasi muda yang sakti, otot kawat balung wesi, keringat wedang kopi!
Dalam acara deklarasi kampanye damai Pileg-Pilpres 2019, Ketum PP itu ikut hadir dengan kostum wayang orang Gatutkaca, sementara Sekjen PPP Arsul Sani berkostum Raden Harjuna, lengkap dengan segepok anak panah di bahunya. Tapi karena penampilannya tidak total, dalang langganan ILC Sudjiwo Tedjo pun mengkritik alis Gatutkaca Romi kenapa tak ditebalkan sebagaimana lazimnya Gatutkaca wayang orang.
Mana sempat, toh KPU hanya menyediakan kostum tanpa make upnya segala. Jadi ya tampil ala kadarnya saja. Dan karena wayangnya hanya dua orang, kesannya seperti “wayang ucul” dari WO Barata, Jalan Kalilio, Senen.
Saat ketemu Ketum PPP itu kemarin, Presiden Jokowi sempat bertanya, pesan apa yang hendak disampaikan dengan pakaian Gatutkaca tersebut. Romi pun menjawab, karena Pemilu Serentak 2019 itu membutuhkan pengamanan ekstra, diperlukan tokoh hero lokal, dan itulah Gatutkaca ksatria Pringgodani.
Dalam dunia pakeliran, Gatutkaca memang simbol anak muda yang menjadi penjaga keamanan Pendawa dari segala serangan musuh, maka dia digelari “alap-alap Pendawa”. Bersama pamannya, Raden Harjuna, dan juga putra-putra Werkudara yang lain, Antareja dan Antasena, mereka bau membahu mengamankan negeri Amarta.
Tapi sebagaimana manusia, tokoh Gatutkaca bukanlah sosok yang sempurna. Dia tega membunuh paman sendiri, Kala Bendana, gara-gara tak bisa simpan rahasia. Ceritanya, dia ditanya Utari istri baru Abimanyu anak Harjuna, apakah Abimanyu masih bujangan? Dia menjawab apa adanya bahwa Abimanyu sudah punya istri Siti Sendari.
Gatutkaca marah atas pengakuan pamannya tersebut. Langsung saja dipatahkan lehernya hingga tewas. Dan di saat Perang Baratayuda, arwah Kala Bendana menuntut balas. Senjata Kunta yang tak nyampai dilepaskan adipati Karno, langsung ditusukkan Kala Bendana ke perut Gatutkaca, jleb! Matilah tokoh heroik Pendawa itu. – gunarso ts
http://poskotanews.com/2018/09/28/gatutkaca-tega-sama-paman-ketum-ppp-mengidolakannya/Bagikan Berita Ini