Search

Panas Balas dengan Dingin

WALAU pun hujan sudah mulai turun, toh panas masih juga sangat menyengat. Jadi, bagi warga hati-hatilah, karena dengan keteledoran sedikit saja, bisa terjadi bahaya kebakaran. Beberaapa peristiwa kebakaran, bukan saja menghanguskan bangunan, tapi juga merenggut nyawa pemiliknya. Sangat memprihatinkan.

Itulah hukum plus minus. Kalau mereka bergesekan maka akan timbul percikan. Percik api sedikit saja bisa membesar dan sangat sulit dikendalikan. Suasana panas pada hari-hari ini terjadi di mana-mana, di negeri ini berbarengan dengan kampanye pilleg dan pilpres tahun depan.

Jadi sangatlah diharapkan semua pihak, terutama para pendukung harus mampu menahan diri. Boleh saja mendukung siapa saja; no satu, atau nomor dua, silakan. Tapi, ada kan cara santun untuk memperjuangkan dukungan terhadap para calon? Jangan mengeluarkan sindiran atau olok-olokan, kata kasar menyerang satu sama lain. Ingat, jika dada panas, balas dengan perasaan dingin.

Dalam suasana udara panas, perasaan bisa ikut terbakar. Nggak lucu jika kemudian timbul gontok-gontokan, saling adu jotos, dan menimbulkan korban. Banyak contoh, seperti kasus suporter barui-baru ini? Cukuplah, sudah!

Soalnya, jika mati-matian mendukung salah satu calon, sementara nanti nggak menang alias kalah, bagaimana. Apa terus ngotot agar jagoannya tetap menang? Nggak bisa begitu, Bung!
Dalam satu pertarungan, ada yang kalah dan ada menang. Itu biasa dan wajar-wajar saja. Malah kalau bisa, bagi yang kalah mengucapkan selamat pada pemenang: “ Rakyat menginginkan Anda untuk menjadi pemimpin negeri ini! Anda pantas menang. Jangan sia-siakan amanat rakyat. Selamat bekerja ”

Oke, setelah itu bersalaman, tersenyum dan saling berpelukan. Begitu, yang diajarkan agama. Nggak sulit kan? -massoes

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2018/09/28/panas-balas-dengan-dingin/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.