MEMBERANTAS KKN adalah salah satu tujuan reformasi. Tapi faktanya, setelah Orde Baru tumbang, KKN tetap saja marak, begitu pula korupsi. Jual-beli jabatan justru semakin nyata. Maka Komisi ASN (Aparatur Sipil Negara) mengklaim, nilai jual beli jabatan sampai Rp 60 triliun secara nasional, bahkan di DKI Jakarta juga ada.
Menurut akal sehat non Rocky Gerung, promosi jabatan itu ada karena prestasi. Tapi di era gombalisasi ini, justru jabatan bisa diperoleh lewat pendekatan keuangan. Kasus Bupati Klaten Sri Hartini, Walikota Tegal Siti Masitha, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra dan paling baru di Kementrian Agama; adalah bukti bahwa KKN warisan Orde Baru masih tumbuh subur.
Ketua KASN Prof Sofian Effendi mengatakan, begitu maraknya jual beli jabatan dari tingkat daerah sampai pusat, bila ditotal nilai jual beli jabatan itu bisa mencapai ratusan miliar, secara nasional nilai akumulatifnya sekitar RP 60 triliun. Itu uang setan yang kemudian dimakan pula oleh demit!
Jual beli jabatan itu demikian masif, sehingga yang masih nihil dari praktek hina itu tinggalah daerah yang dikepalai Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), dan Haryadi Sayuti (Walikota Yogyakarta). Paling ironis, DKI Jakarta yang diklaim Ketua KASN termasuk 10 % provinsi yang bebas KKN, ternYata terkena juga. Kata Ketua KASN, tarif jual beli jabatan di Pemprov DKI sangat mengejutkan.
Sayangnya Prof. Sofian Effendi tak bisa sampaikan bukti otentik, karena pelaporan jual beli jabatan di DKI itu tak seramai di provinsi-provinsi lain. Tapi yang jelas, jabatan-jabatan tingkat provinsi yang bisa dikonvensi dengan uang itu meliputi Kepala Dinas, Camat, Lurah, bahkan Kepala Sekolah.
Mei 1998 Amien Rais dan mahasiswa berhasil menumbangkan Orde Baru di antaranya juga untuk membasmi KKN. Tapi kenapa setelah Orde Baru wasalam justru KKN dan korupsi semakin marak? Banyak partai justru makin banyak anggota DPR korupsi.
Maka ingatlah bagi para pejabat yang memperoleh promosi karena bayar, Anda akan bekerja dengan tidak ikhlas, karena harus cari akal bagaimana bisa BEP (balik modal). Tapi ingatlah pula kasus jual beli jabatan di Kemenag, Kakanwil Kemenag Jatim hanya menjabat 10 hari karena: Oo ketahuan…. , bersama ditangkapnya Ketum PPP Romahurmuziy. – (gunarso ts)
http://poskotanews.com/2019/04/04/maraknya-jual-beli-jabatan-dki-jakarta-masa-ada-juga/Bagikan Berita Ini