PILPRES 2019 di DKI Jakarta suasananya bakal seperti saat Pilkada DKI 2017 lalu. Dulu targetnya kalahkan Ahok, kini targetnya kalahkan Jokowi. Paslon 02, lewat jurkam Alkhaththath, meminta pemilih 02 datang dan kawal TPS menggunakan pakaian serba putih. Paslon No. 01 juga tak mau kalah, pendukung diminta putihkan TPS juga.
Di mata pembencinya, Ahok – Jokowi itu memang satu paket, karena mereka pernah bau membahu memimpin DKI Jakarta. Keduanya kemudian berpisah, Jokowi jadi Presiden dan Ahok dari Wagub naik jadi Gubernur. Ketika Pilgub DKI 2017, Ahok berhasil ditumbangkan lewat politik identitas, bahkan masuk penjara pula.
Di Pilpres 2019 ini Jokowi ingin perpanjang masa jabatannya di periode kedua. Pesaingnya seperti tahun 2014, tetap Prabowo Subianto. Nah, para pendukung anti Jokowi bergabung di kubu Capres No. 02. Dinilai gagal memenuhi janji-janji kampanye 2014, Jokowi harus dikalahkan dan Prabowolah yang layak jadi Presiden ke-8.
Pilpres 2019 tinggal dua minggu lagi, kondisinya mulai memanas. Entah siapa yang memulai, dicurigai bahwa KPU hendak berbuat curang. Sampai-sampai sesepuh PAN Amien Rais mengancam, jika KPU curang penyelesaiannya bukan lewat MK, tapi people power. Padahal, lembaga MK adalah produk MPR saat dia ketuanya.
Di mata kubu No. 02, diprediksi akan banyak terjadi kecurangan di TPS. Maka di DKI Jakarta, FUI (Forum Umat Islam) pimpinan Alkhaththath, akan kerahkan anggotanya berbaju putih-putih di setiap TPS. “Kalau TPS sudah putih, masjid ulama sudah putih, maka jin setan tidak berani melakukan kecurangan,” kata Al Khaththath.
Tak hanya FUI, Capres Prabowo juga menginstruksikan, tanggal 17 April bawa lontong, bawa ketupat, bawa sarung, bawa tiker. “Kita Lebaran di TPS,” katanya. Ha, membawa sarung segala? Bener-bener mau salai Ied, nih? Bukankah Idul Fitri 1440 H baru tanggal 5-6 Juni 2019?
Capres Jokowi tak mau kalah. Tanggal 17 April nanti para pendukungnya juga diminta berpakaian putih-putih pula, sebagaimana baju yang dikenakan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam surat suara. “Putih adalah kita,” kata Jokowi menegaskan.
Bila semua instruksi dua kubu itu dipatuhi, benar-benar serba putih akan mewarnai TPS-TPS di Ibukota. Untungnya pencoblosan itu siang hari. Jika malam hari dikhawatirkan pocong pun ikut nimbrung. Yang jelas, tanpa diminta berputih-putih pun, bagi yang beragama Islam, jika sudah “jatuh tempo” dengan sendirinya juga akan pakai putih-putih tapi…..kain kafan! – (gunarso ts)
http://poskotanews.com/2019/04/02/saling-curiga-jelang-pilpres-putih-putih-di-seputar-tps/Bagikan Berita Ini