SEBAGAI pengusaha muda yang disebut santri pos Islamisme, Sandiaga harus hormat dan segan pada ulama sekelas KH. Ma’ruf Amin. Karenanya dalam debat Cawapres kemarin malam, terasa hambar dan datar. Kita tak menemukan moment saling serang, karena keduanya malah terkesan seperti sedang ngobrol, antara santri dan kiyai.
Yang namanya debat, mesti ada adu argumentasi dan saling serang, sehingga lawan tak berkutik. Lihat misalnya di ILC TV One, ketika Budiman Sujatmiko ketemu Ricky Gerung. Atau paling panas sepanjang sejarah, ketika Munarman versus Thamrin Tamagola. Saking panasnya, Munarman sampai menyiram muka Thamrin dengan air teh.
Debat Capres – Cawapres pra Pilpres 17 April 2019, karena terlalu banyak batasan dan aturan, jadi kurang menggigit. Memang ada sedikit saling serang antara Prabowo-Jokowi, tapi masih penuh basa-basi. KPU memang sangat menjaga, jangan sampai cebong dan kampret di arena debat malah berantem sendiri.
Kemarin malam berlangsung debat ke-3 dengan menampilkan Cawapres Sandiaga Uno dan Ma’ruf Amin. Tapi sangat beda dengan Capresnya, sama-sama seiman santun sekali. Sebelum debat Sandiaga Uno berjanji akan sangat menghormati Ma’ruf Amin, sebaliknya Ma’ruf Amin juga berjanji, takkan menyerang Sandiaga.
Maka pada debat ketiga antar Cawapres kemarin malam itu, kesannya seperti bapak dan anak ngobrol saja, hanya waktunya dibatasi. Tak ada saling serang, hanya saling adu program ditambah kritik seperlunya. Sebagai santri pos Islamisme, durhaka jika menyerang ulama!
Pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Lelly Arriani, debat Ma’ruf Amin- Sandiaga Uno sangat tidak menarik, bikin ngantuk karena seperti orang ngobrol bersama. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago juga menilai, debat itu datar karena keduanya saling menahan diri dan bermain aman.
Lalu bagaimana kwalitas debat tersebut? Tergantung dari kacamata mana. Dari kacamata cebong, Ma’ruf Amin mengungguli Sandiaga Uno. Tapi dari kacamata kampret, justru Sandiaga menang 5-1, karena kubu sebelah omong belepotan. Memangnya main lumpur di sawah.
Pilpres tinggal sebulan lagi, dan masih ada dua debat lagi. Massa mengambang tinggal memilih mantap ke Capres No. 01 atawa ke Capres No. 02? Yang penting jangan golput. Kasihan negara sudah keluarkan banyak anggaran. – (gunarso ts)
http://poskotanews.com/2019/03/19/maruf-amin-sandiaga-uno-debat-apa-ngobrol-bersama/Bagikan Berita Ini