MABUK lagi, mabuk lagi, judi lagi, judi lagi. Begitu bunyi syair lagu dangdut. Ya pada intinya itu lagu sebagai nasihat bagi orang yang pada gila judi dan mabuk. Nggak ada yang beres kalau orang sudah nyadik atau ketergantungan sama keduanya.
Judi, mana ada penjudi hidupnya bener? Pasti keblangsak. Rumah tangga bisa hancur karena suami gila judi. Ngabisin uang dan harta benda. Banyak kisah yang pada akhirnya orang hidupnya sengsara, ketika terjebak judi. Ya, habis-habisanlah. Nggak ada yang kaya karena judi?
Bandarnya bisa saja kaya, karena mereka kongkalikong. Misalnya bandar mengatur skor permainan sepak bola. Pokoknya yang menguntungkan bandarlah. Sementara pemasang yang kebanyakan kelas coro, hanya kena tipu saja. Pertama dikasih menang, berikutnya kalah dan kalah terus!
Sementara mabok juga begitu. Mabok apa saja, obat terlarang dan minuman. Seperti mabok miras oplosan yang banyak makan korban. Miras oplosan itu nggak beda dengan racun, tapi mereka tenggak juga.
Nah, orang mabok biasanya nggak punya pikiran, nggak punya sopan santun, etika atau tata krama. Bahkan,bisa saja menganiaya orang yang dianggap menghalanginya. Termasuk orang dekat, seorang anak tega membunuh ayahnya, di Cengkareng Jakarta Barat. Sang ayah menegur anak yang sedang nenggak miras. Eh, bukannya sadar malah mengayunkan clurit ke leher sang ayah. Cros!
Ya,orang boleh memaki apa saja pada si pelaku yang sadis.Bisa anak durhaka, atau lebih dari itu. Tapi yang jadi pertanyaan adalah mengapa orang menenggak miras oplosan, yang jelas akan berakibat buruk bagi si peminum dan orang lain. Bahkan yang nenggak miras oplosan bukan saja lelaki tapi juga wanita. Bagaimana ini?
Hemm, apakah ini pertanda kiamat sudah dekat? Jika begitu seharusnya mendekatlah pada Yang Maha Kuasa, berbuat yang baik-baik. Bukan lari menjauh, dan menuju hal-hal yang buruk?! Rugi, dunia akhirat, Coy! -massoes
http://poskotanews.com/2019/02/02/mabuk-judi-rugi-dunia-akhirat/Bagikan Berita Ini