“Halo apa kabar? Menjelang debat ke dua apa Bapak sudah siap? Siap lahir dan bathin. Ya, saya kira nggak jauh beda dengan debat pertama. Masalah ekonomi, sosial politik dan budaya, hukum dan HAM. Soal korupsii tuh , karena katanya banyak kebocoran?” kata sahabat Bang Jalil yang hari itu menghubungi melalui telepon selulernya.
Bagi Bang Jalil sudah biasa mendapat kabar yang kayak begitu dari sang sahabat. Apalagi itu kan sudah sama-sama didengar dan ditonton beritanya di radio dan TV?
Soal kebocoran, kan nggak kali ini saja? Dari dulu yang namanya bocor ya ada di mana-mana, hampir setiap proyek pada dikorupsi. Departemen yang ngurusi agama saja, masih kebocoan kok? Ya, apalagi di proyek-proyek lain?
“ Pokoknya kalau benar ada, ya laporkan saja ke KPK. Kan beres. Gitu aja kok repot!” kata Bang Jalil. Dia nggak sadar kalau istrinya sejak tadi mendengarkan obrolannya dengan sang sahabat.
“Kalau urusan politik nggak usah ikut campur,Pak. Apalagi urusan kebocoran. Kan kita nggak kena kecipratan itu bocoran!” kata sang istri.
“ Memang ibu mau kecipratan dan ikutan pakai seragam tahanan KPK?” ujar Bang Jalil, sambil tersenyum.
Sang istri juga tersenyum. Dia tahu sang suami becanda. Walaupun nggak ada kebocoran uang belanjanya, tapi kali ini dia minta tambahan anggaran buat memperbaiki genteng rumahnya yang rusak gara-gara hujan angin kemarin.
” Bocor di mana-mana!” kata sang istri.
“Halo, apa Bapak sudah siap untuk menghadapi kebocoran?” tiba-tiba sahabat Bang Jalil berteriak lewah HP-nya,
Bang Jalil tersenyum. Siap, soal bocor-bocor mah tinggal tambal aja, kan beres. “ Gitu aja kok repot!” Gaya Bang Jalil niru Gus Dur. -massoes
http://poskotanews.com/2019/02/15/bang-jalil-dan-istri-debat-lagi/Bagikan Berita Ini