PAGI, dan setiap pagi hujan turun. Jam tujuh, tapi masih gelap, oh ternyata mendung tebal. Dan nggak lama kemudian hujan pun turun. Nggak besar sih, hanya gerimis. Kalau kata lagu, ‘gerimis mengundang’.
“ Hujan buat pengantin baru,” seloroh orang. Tapi, ada yang bilang, hujan pagi ini karena memang musim hujan. “Nggak, ini hujan karena sebentar lagi Imlek? Tapi, kata para ahli, ini cuaca ekstrem!”
Ah, nggak tahu lah. Tapi yang jelas, kalau musim hujan kayak gini dikaitkan dengan musim pengantin baru? Iya, apa iya? Buktinya, itu hiasan janur petunjuk di perempatan jalan menuju perumahan ada empat atau lima. Kayaknya mereka berbarengan pesta. Belum lagi gedung pertemuan, pastinya penuh juga. Jadi kalau satu bulan ini mendapat undangan lima, ya siap-siap sajalah. Maksudnya siap uang untuk mengisi amplop. Kan begitu?
Ya, untuk sekadar menghadiri pesta pernikahan, tinggal siap amplop dan isinya. Nggak usah berpikir panjang pendek, apakah si mempelai bakalan panjang rumah tangganya. Atau apakah dalam pesta lancar atau nggak. Bisa juga kan,tiba-tiba ada tamu tak diundang? Misalnya, si mempelai pria sudah beristri dan beranak. Sang istri berikut anaknya datang ke pesta tersebut, dan melabrak sang suami yang duduk di pelaminan?
Kalau saja itu terjadi, kayaknya seperti dalam cerita sinetron, ya? Mudah-mudahan nggak terjadi, ya?
Tapi ingat bangsa Indonesia bakalan melaksanakan hajatan besar, pesta demokrasi Pilpres pada April mendatang.
Peserta pesta, nggak bisa adem ayem seperti mau kondangan. Mereka akan memilih pemimpin bangsa. Jadi jangan sampai salah pilih. Lebih dari itu nggak usah ribut, ya? Kan siapa yang menang, itu adalah pemimpin kita, yang kita anggap sebagai manusia pilihan!
Begitu juga buat sang pengantin baru,doa selalu semoga rumah tangganya panjang dan bahagia.
Oh, iya masih mengharapkan hujan di pagi hari? Oke, tapi kalau cuaca ekstrem, jauh-jauh ah! – massoes
Bagikan Berita Ini
