Search

Baper, Jangan Ke-mana-mana

“KAMU kerja bagaimana sih. Bulan ini nggak ada kenaikan apa-apa. Mandek. Kalau begini terus menerus, perusahaan bisa bangkrut, Tau!” begitu bos satu perusahaan,hari itu memarahi hampir semua karyawannya dengan nada yang sama.

Sementara, pegawai yang hari itu kena damprat, gantian cemberut pada anak isrinya ketika pulang kantor. Bahkan seorang anaknya yang biasanya menyambut dengan pelukan, dia tolak. Dan si anak yang berperasaan itu pun menangis. Sang istri sudah paham, kalau begitu pasti ada masalah yang terajdi pada diri sang suami.

“Kalau ada masalah dari luar umah jangan di bawa ke rumah,dong Pak?” begitu kata sang istri. Tentu saja setelah sang suami dingin, dan bisa menyeruput teh hangat dan santap malam.
Itu adalah kisah kebanyakan orang, ketika punya problema atau masalah, bisa dibawa kemana-mana. Marah sama anak buah, dibawa ke rumah. Sebaliknya marah sama istri di bawa ke kantor, begitu seterusnya.

Baper, bawa perasaan memang sering diderita oleh manusia, karena saking stresnya mereka nggak mampu menahan diri. Kalau lagi marah, marahnya melebar kemana-mana.

Ya, kalau hanya sekadar marah, tapi bagaimana jika meningkat jadi emosi, yang tak terkendali juga? Misalnya jika yang jadi sasaran baper nggak menerima? Lalu jadilah perang mulut,dan meningkat saling adu jotos? Gawatlah! Maka jadilah KDRT, yang mengakibatkan salah satu dari mereka luka-luka atau bisa tewas!

Sekadar mengambil nasihat dari penyakit marah yang jadi masalah besar. Boleh saja marah, perasaan apa pun jangan dibawa kemana-mana. Coba tarik nafas dalam-dalam, lalu hembuskan secara pelahan pula. Jangan lupa istigfar, Bung! –massoes.

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2019/02/01/baper-jangan-ke-mana-mana/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.