KARENA Pemilu Legislatif –Pilpres 2019 bareng, jadwal kampanye menjadi panjang; hampir 7 bulan, dari 23 September 2018-13 April 2019. Ada untung dan ruginya memang. Untungnya, kesempatan menaikkan elektabilitas calon lebih lama. Ruginya, suhu politik panas terus dan Timses pusing ciptakan isyu yang bisa digoreng-goreng.
Sejak kampanye Pileg-Pilpres 2019 digelar tit…..23 September 2018, tanggal 13 April harus selesai. Segala alat peraga kampanye harus diangkat, spanduk dan poster TKN (Tim Kampanye Nasional) dan BPN (Badan Pemenangan Nasional) harus dicopot. Tiga hari kemudian berlangsulah coblosan Pileg-Pilpres. Hasilnya untuk Pilpres, meski baru dari Quick Count, sore harinya bisa diketahui siapa yang menang.
Masa kampanye adalah waktu yang diberikan KPU untuk Capres berjualan kecap nomer 1. Mereka diberi waktu lumayan lama untuk menaikkan elektabilitas jagonya, sekaligus menggerogoti elektabilitas lawan. Kampanye negatif sah-sah saja, yang penting jangan kampanye hitam. Kasihan pendukungnya, badannya sudah jadi hitam karena kelamaan berjemur di masa kampanye.
Entah kenapa masa kampanye dibikin begitu lama, mungkin karena Pilpres dan Pileg digabung. Beban paling berat memang pada caleg-caleg itu baik di DPRD maupun DPR. Ya harus memenangkan diri sendiri, harus pula memenangkan Capres yang diusung parpol tempat di mana dia nyaleg. Kasihan mereka, sudah capek tenaga, harus capek biaya pula.
Masa kampanye 200 hari memang lumayan lama. Bagi Caleg dan Capres punya peluang lebih lama untuk meningkatkan elektabilitas. Celakanya, rakyat harus begitu lama menikmati suhu politik yang memanas. Kalau panasnya kopi susu atau singkong goreng, memang lezat. Tapi kalau panasnya masa kampanye, di mana nikmatnya. Ada lho yang malu bersama gara-gara muka bengep sedot lemak.
Bagi Tim Sukses TKN maupun BPN, masa kampanye yang terlalu lama sama saja PR yang bikin pusing. Sebentar-sebentar harus memikirkan isyu apa yang bisa diangkat untuk menghantam lawan. – gunarso ts
http://poskotanews.com/2018/10/29/jadwal-kampanye-kelamaan-timses-pusing-ciptakan-isyu/Bagikan Berita Ini
