SUDAH takdir Allah Swt, bencana tsunami mewarnai pemerintahan SBY-JK dan Jokowi-JK. Bedanya, tsunami Aceh sebagai pembuka pemerintahan SBY-JK. Sedangkan tsunami Sulteng sekarang ini datang di kala pemerintahan Jokowi-JK periode pertama hampir tutup. Jika penanganan lamban, bisa jadi bahan serangan Capres lawan.
Di masa kampanye Pileg-Pilpres 2019, tiba-tiba Jumat sore lalu gempa bumi 7,4 SR disusul tsunami menggoyang dan meluluhlantakkan Palu-Donggala, Sulteng. Menurut BNPB korban sementara tercatat, 832 tewas dan 540 luka-luka. Tapi Wapres JK memprediksi, jumlah korban tewas bisa mencapai ribuan.
Diakui atau tidak Wapres JK ini memang cukup “pengalaman” urusan tsunami. Saat jadi Wapresnya SBY, 26 Desember 2004 gempa disusul tsunami terjadi di kawasan Aceh dengan korban tewas sekitar 130.000 jiwa. Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kala itu baru berusia 2 bulan. Dengan lincahnya JK turun ke lapangan, sehingga kala itu muncul istilah “the real president” karena dia lebih cepat bergerak ketimbang presidennnya.
Ternyata, ketika JK dipercaya rakyat kembali jadi Wapres mendampingi Jokowi, eh….kembali tsunami terjadi, kali ini di Palu-Donggala. Karena faktor usia mungkin, beliau baru memantau dari Jakarta, sementara Presiden Jokowi baru ke Palu Minggu siang langsung dari Solo. “Sejak kemarin saya kontak Gubernur Sulteng, tak bisa nyambung.”, kata Jokowi hari Sabtu.
Ketika pemerintahan SBY-JK diuji oleh musibah tsunami, memang baru 2 bulan menjalankan tata kelola pemerintahan. Sedangkan Jokowi sudah berpengalaman mengelola negara karena bencana iu terjadi menjelang 4 tahun pemerintahannya bersama JK. Kebijakan dan langkah apa bisa diputuskan dengan cepat.
Namun demikian SBY lebih “diuntungkan”. Dia bisa fokus mengurus musibah tsunami Aceh, karena baru usai Pemilu. Tapi Jokowi, konsentrasinya benar-benar terbagi-bagi. Ya ngurus gempa NTB, yang ngurus gempa/tsunami Palu-Donggala, juga mengurus persiapan menghadapi Pilpres 2019.
Ini bisa menjadi lebih riskan. Andaikan pemerintahan Jokowi-JK kedodoran mengurus bencana NTB dan Palu-Donggala karena ini sudah musim kampanye, bisa digoreng-goreng untuk menggerogoti elektabilitasnya. gunarso ts
http://poskotanews.com/2018/10/01/tsunamidi-jaman-sby-jk-dan-era-jokowi-jk/Bagikan Berita Ini