PSSI Desak Malaysia Minta Maaf Terkait Penusukan Suporter
Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI melalui Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri, mendesak pihak penyelenggara di bawah Federasi Sepak Bola (FAM) maupun pemerintah Malaysia minta maaf terkait insiden dugaan pengeroyokan dan penusukan terhadap suporter Indonesia di negara itu.Sebelumnya sempat terjadi insiden pengeroyokan termasuk penusukan di Bukit Bintang pada Senin (18/11) sebelum laga Malaysia vs Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2019, di Stadion Bukit Jalil, Selasa (19/11).
Dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (22/11) pagi, Cucu yang tengah mendampingi Timnas Indonesia U-23 di Filipina jelang SEA Games 2019 menyampaikan sikap kecewa atas insiden itu.
"Tentu saja (Malaysia harus minta maaf). Nanti kami akan menyampaikan sikap tersebut," ujar Cucu kepada CNNIndonesia.com.
![]() |
Untuk itu, Cucu juga mendesak Malaysia dalam hal ini pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM) agar segera melakukan investigasi soal insiden tersebut.
"Kami juga berencana mengajukan protes. Nanti biar Sekjen (PSSI, Ratu Tisha)," terang Cucu.
Insiden ini tidak bisa diterima karena PSSI sebelumnya sudah bekerja sama dengan FAM dan pihak PDRM untuk menjamin keamanan dan keselamatan suporter Indonesia selama di negara tetangga sehingga Malaysia dituntut minta maaf.
Sebelumnya, Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI untuk Malaysia Yusron B Ambary mengatakan mendapat beberapa laporan usai laga tersebut. Selain pengeroyokan suporter, ada juga kasus penusukan pendukung Merah Putih.
"Ada satu kasus yang sudah kami terima laporannya, yang beredar di media sosial, orang kita (Indonesia) digebuki. Orangnya sudah datang (ke Malaysia) satu malam sebelum hari pertandingan. Saya diberitahu Aliansi Suporter Indonesia," ucap Yusron.
"Namanya Fuad, saya sudah bertemu orangnya. Paspornya dirampas, tas Fuad dirampas," kata Yusron menambahkan.
Dia meminta korban pengeroyokan agar lapor ke kepolsian dan memerintahkan pihak PDRM untuk melakukan investigasi. Namun, tidak ada permintaan maaf dalam pernyataan tersebut.
Sebelumnya netizen mengamuk dan meramaikan media sosial dengan tanda #Ganyang Malaysia mengutuk aksi kekerasan di Malaysia. (bac/asa)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini