Lupakan Konflik AS-Turki, Trump Mengaku Penggemar Erdogan

"Saya penggemar berat Presiden (Erdogan)," ujar Trump pada awal konferensi pers bersama seperti dikutip dari AFP.
Kata dia, Turki merupakan sekutu penting AS di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). "Turki seperti yang diketahui semua orang adalah sekutu di NATO dan mitra strategis Amerika Serikat," ujarnya.
Pertemuan itu dilakukan di tengah penolakan kunjungan Erdogan oleh Kongres AS dan proses pemakzulan. Pada kesempatan itu Trump mengaku tidak peduli dengan proses dengar pendapat yang dilakukan Kongres dalam penyelidikan pemakzulan.
"Saya lebih suka fokus pada perdamaian di Timur Tengah," ujar dia. Trump menganggap pemakzulan dirinya sebagai tipuan dan lelucon.
Trump juga telah melupakan ketegangan dengan Erdogan terkait penyerangan di Suriah.
Bahkan Trump mengirimkan surat ke Erdogan yang berisi peringatan terkait invasi ke Suriah. Dalam surat tertanggal 9 Oktober itu Trump mengingatkan Erdogan untuk jangan menjadi bodoh.
Meski demikian, Trump berkeras bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan Erdogan. "Kami telah berteman lama."
Ketegangan antara AS dan Turki semakin tinggi setelah Erdogan menyerukan serangan yang menargetkan pasukan Kurdi di utara Suriah. Kurdi merupakan bekas sekutu AS yang membantu memberangus penyebaran ISIS di Irak dan Suriah.
Sementara Turki menganggap kelompok Kurdi adalah separatis dan teroris, karena ingin membuat negara sendiri di wilayah timur dan selatan dekat perbatasan Suriah dan Irak.
Trump sendiri sebenarnya memberikan lampu hijau serangan Turki. Namun setelah dikritik Kongres, Trump berbalik mengecam Turki (dea)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini