Search

Sentimen Eropa dan Ambil Untung Redupkan Kilau Harga Emas

Sentimen Eropa dan Ambil Untung Redupkan Kilau Harga Emas

Jakarta, CNN Indonesia -- Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berada di posisi Rp752 ribu per gram pada Selasa (29/10) atau turun Rp5.000 dari Rp759 ribu per gram pada Senin (28/10) kemarin. Sementara harga pembelian kembali (buyback) merosot Rp8.000 dari Rp679 ribu per gram menjadi Rp671 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp403 ribu, 2 gram Rp1,46 juta, 3 gram Rp2,17 juta, 5 gram Rp3,6 juta, 10 gram Rp7,14 juta, 25 gram Rp17,75 juta, dan 50 gram Rp35,43 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,8 juta, 250 gram Rp176,75 juta, 500 gram Rp353,3 juta, dan 1 kilogram Rp706,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.


Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.493,9 per troy ons atau melemah 0,13 persen. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot turun 0,07 persen ke US$1.491,41 per troy ons pada pagi ini. Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan pergerakan harga emas di pasar internasional akan terkoreksi pada hari ini, setelah kemarin sempat menguat. Harga emas yang kemarin bergerak di kisaran US$1.500 sampai US$1.507 per troy ons diperkirakan akan jatuh ke rentang US$1.485 sampai US$1.500 per troy ons pada hari ini.

Menurut Suluh, setidaknya ada dua faktor utama yang menurunkan harga emas hari ini. Pertama, Uni Eropa telah menyetujui perpanjangan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britania Exit/Brexit). Keputusan ini memberikan kepastian terhadap pelaku pasar, sehingga daya tarik aset berisiko seperti emas meredup.

"Pelaku pasar memilih aset berisiko, seperti saham, di mana beberapa indeks saham di Amerika Serikat menyentuh rekor tertinggi," ucap Suluh kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/10).

Kedua, ada aksi ambil untung (profit taking) yang cukup tinggi di pasar spot komoditas emas ketika harga meningkat cukup tinggi di akhir pekan lalu. Menurutnya, profit taking akan secara alamiah mendorong kemerosotan harga emas.


Kendati begitu, ia melihat masih ada ruang bagi harga emas untuk kembali berkilau. Ruang itu terbuka ketika bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve mengumumkan hasil rapat dan keputusannya pada akhir bulan ini.

Pasar sendiri masih berekspektasi bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuannya. Meskipun, peluang The Fed menahan bunga acuan juga ada lantaran bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengambil keputusan itu pada bulan ini.

"Tetapi terlalu riskan jika menahan suku bunga saat ini. Jika The Fed benar-benar memangkas bunga acuan, maka dolar AS akan melemah dan emas berpotensi menguat kembali," terangnya.
[Gambas:Video CNN] (uli/lav)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini
Powered by Blogger.