Erdogan Desak AS Serahkan Pemimpin Kurdi ke Turki

"Mazlum adalah teroris yang sudah dicari [oleh Interpol]. Amerika harus menyerahkan pria ini," ujar Erdogan dalam wawancara dengan TRT, sebagaimana dikutip AFP pada Kamis (24/10).
Selama ini, AS dan Turki memang kerap bergesekan karena urusan Kurdi. Turki menganggap Kurdi sebagai teroris yang terus mengupayakan separatisme di negaranya, sementara AS mendukung SDF melawan ISIS di Suriah.
Presiden Donald Trump sendiri sudah berbincang dengan Mazlum. Ia mengaku sangat menikmati perbincangan tersebut.
"Dia mengapresiasi apa yang sudah kami lakukan dan saya mengapresiasi apa yang sudah Kurdi lakukan," ucap Trump.
"Saya mengatakan kepadanya, 'Itu sangat tidak pantas. Saya mengecam sikap itu,'" kata Erdogan.
Hubungan AS dan Turki kian panas setelah Erdogan memutuskan untuk menggempur SDF di Suriah. Trump sebenarnya memberikan lampu hijau. Namun setelah dikritik Kongres, Trump berbalik mengecam Turki.
[Gambas:Video CNN]
Ia pun mengirimkan wakilnya untuk menginisiasi gencatan senjata antara Turki dan Kurdi. Selama gencatan senjata itu, pasukan Kurdi harus mundur dari perbatasan Suriah dengan Turki.
Jika pasukan Kurdi tidak keluar dari perbatasan tersebut dalam kurun waktu 200 jam, Turki akan kembali menggempur.
Setelah milisi Kurdi keluar sesuai tenggat waktu, Turki memutuskan untuk menghentikan serangan. Trump pun menyatakan bahwa AS bakal tetap menerjunkan pasukannya untuk melindungi kilang minyak dari ISIS.
"Kami sudah mengamankan kilang minyak. Untuk itu, sebagian kecil tentara AS akan tetap di area di mana kilang minya berada," kata Trump. (has)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini