Botika, Startup Chatbot Gantikan Peran CS
Jakarta, CNN Indonesia -- Botika merupakan perusahaan rintisan berbasis Artificial Intelligence (AI) yang memanfaatkan produk chatbot atau asisten chat pintar untuk menjawab pertanyaan.Botika ini diklaim dapat menggantikan peran Customer Service. Pendiri dan CEO Botika Ditto Anindita menuturkan pada awalnya Botika berfokus di bisnis penjualan tiket travel yakni pesawat.
Saat itu, Ditto dan tim hanya menyewa satu orang admin yang bertugas untuk menjawab pertanyaan konsumen seputar jadwal penerbangan namun setiap harinya pertanyaan yang diajukan konsumen makin bertambah.
Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan untuk membuat sistem yang dapat menjawab pertanyaan pengguna secara otomatis.
"Setelah CS sudah ada, ternyata konsumen pun bertambah maka makin banyak pertanyaan yang diajukan ke CS sehingga membuat CS kami agak kewalahan. Jadi, kita berpikir kenapa tidak bikin satu sistem yang bisa otomatis jawab pertanyaan yang diajukan," sambung dia.
Selain menggunakan machine learning, produk chatbot milik Botika ini juga memanfaatkan Neuro-Linguistic Programming (NLP) yang dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pengguna melalui aplikasi pesan instan seperti Facebook Messenger, Line, WhatsApp, dan Telegram.
"Kalau omnibot, ini adalah chatbot yang bertugas untuk memonitoring interaksi kita punya media sosial. Misal ada pertanyaan di kolom komentar dari pengguna yang bisa langsung dijawab, dia [omnibot] akan menjawab tetapi jika ada pertanyaan yang butuh bantuan admin, dia akan lempar ke admin Customer Service," jelas Ditto.
Tak hanya menyasar perusahaan travel, Botika juga menyediakan layanan chatbot untuk perusahaan lainnya seperti operator seluler, BUMN dan penyedia layanan call center. (din/age)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini