Trump Sebut Perjanjian Damai dengan Taliban Sudah 'Mati'
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump bahwa upaya damai Amerika Serikat dan Taliban sudah mati setelah ia membatalkan pertemuan rahasia terpisah dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dan kelompok pemberontak itu pada Minggu (8/9) lalu."Sudah mati. Sejauh yang saya tahu, semuanya sudah mati," ujar Trump ketika ditanya soal perundingan damai untuk mengakhiri perang 18 tahun tersebut.
Trump melontarkan pernyataan ini setelah Taliban menyatakan bahwa mereka tetap membuka pintu negosiasi meski menyayangkan pembatalan pertemuan tersebut.
"Kami masih percaya bahwa pihak Amerika akan kembali ke posisi ini. Pertarungan kami selama 18 tahun seharusnya membuktikan kepada Amerika bahwa kami tidak akan puas sampai kami menyaksikan akhir dari pendudukan," kata Taliban dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Twitter oleh juru bicara Zabihullah Mujahid.
Ia juga menyatakan bahwa kedua pihak sejatinya telah mempersiapkan kesepakatan untuk diumumkan dan ditandatangani sebelum Trump pada Sabtu malam membatalkan negosiasi damai yang diutarakan lewat Twitter.
Trump sendiri membatalkan pertemuan rahasia itu setelah terjadi satu serangan di Kabul yang menyebabkan satu tentara AS tewas. Ia menyebut pihak yang melakukan serangan itu ingin menaikkan nilai tawar perundingan tersebut.
"Orang macam apa yang membunuh banyak orang demo memperkuat posisi tawar? Mereka hanya membuat segalanya lebih kacau. Jika mereka tak bisa gencatan senjata selama perundingan penting, mungkin mereka memang tidak punya kekuatan untuk menegosiasikan kesepakatan berarti," kata Trump.
Berdasarkan isi sebagian perjanjian yang diumumkan ke publik, Pentagon akan menarik 5 ribu dari 13 ribu tentara di lima basis di Afghanistan pada awal tahun depan.
AS memang sudah ikut campur di Afghanistan sejak serangan pertama terjadi pada 11 September 2011. Dengan pernyataan ini, asa perdamaian di Afghanistan pun kian kandas. (has)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini