Search

Sekolah Malaysia Dibuka Lagi Usai Libur Akibat Kabut Asap

Sekolah Malaysia Dibuka Lagi Usai Libur Akibat Kabut Asap

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia hari ini membuka kembali ratusan sekolah yang sempat ditutup sejak pekan lalu karena kondisi udara tidak sehat, akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan di negara mereka dan Indonesia. Meski demikian, Indeks Polutan Udara (API) menunjukkan udara setempat masih tidak layak.

Seperti dilansir The Star, Senin (23/9), sekolah yang ditutup sebagian besar berada di kawasan Semenanjung Malaya. Wilayah itu menjadi yang terparah terpapar kabut asap dari Sumatra.


Menurut Direktur Dinas Pendidikan Federal, Maznah Abu Bakar, ada 296 sekolah di Kuala Lumpur yang akan kembali melanjutkan kegiatan belajar mengajar pada hari ini. Sedangkan menurut Direktur Dinas Pendidikan Putrajaya, Farizah Ahmad, 25 sekolah yang ada di sana juga akan kembali dibuka hari ini.

Sedangkan menurut Direktur Dinas Pendidikan Penang, Abdul Rashid Abdul Samad, ada 399 sekolah yang juga akan memulai kegiatan belajar mengajar setelah pekan lalu diliburkan akibat kabut asap.

"Data API menunjukkan perkembangan yang membaik karena API berada di bawah 200," kata Samad.


Jumlah Pasien Meningkat

Di sisi lain, jumlah pasien rumah sakit di Malaysia yang mengalami radang mata, asma, dan radang kulit akibat kabut asap meningkat hingga 40 persen. Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia, dr. Noor Hisham Abdullah, meminta supaya masyarakat untuk sementara mengurangi kegiatan di luar ruang.

"Jika terpaksa keluar ruangan sangat penting untuk berjaga-jaga. Gunakan masker dan rutin mencuci muka dan bagian tubuh yang terpapar kabut asap," kata Hisham.

Kabut asap juga membuat sekitar 14 penerbangan dari Bandara Ipoh dibatalkan hari ini. Penyebabkanya adalah kabut asap mengurangi jarak pandang hanya menjadi 2,5 kilometer.

[Gambas:Video CNN]

Badan Keamanan Laut Malaysia juga terus menggelar operasi bom air di wilayah Sri Aman, Serawak, untuk mengurangi titik api. (ayp/ayp)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.