Search

Aktivis Hong Kong Ditangkap Lagi Usai Kunjungan ke Taiwan

Aktivis Hong Kong Ditangkap Lagi Usai Kunjungan ke Taiwan

Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis muda pro demokrasi Hong KongJoshua Wong (22), dilaporkan kembali ditangkap. Dia dituduh melanggar aturan bebas bersyarat dengan pergi ke Taiwan, setelah sebelumnya disangka menghasut orang-orang untuk melakukan demonstrasi tanpa izin.

Seperti dilansir AFP, Senin (9/9), Wong ditangkap di Bandara Internasional Hong Kong pada Minggu kemarin. Saat itu dia baru tiba dari kunjungan ke Taiwan.


"Saya ditahan oleh polisi karena dianggap melanggar 'aturan bebas bersyarat' di bandara pagi ini, dan saya ditahan," demikian isi cuitan Wong melalui akun Twitter.

Wong membantah tuduhan itu dan menyatakan justru aparat yang keliru. Sebab, pengadilan sebelumnya sudah memberikan izin dia boleh bepergian ke luar negeri.

Wong pun yakin bakal bebas. Sampai saat ini kepolisian Hong Kong belum memberikan pernyataan apapun soal penangkapan itu.

Wong dan dua aktivis lainnya, Agnes Chow dan Andy Chan, sempat ditangkap pada 30 Agustus lalu. Mereka dituduh menghasut dan menggelar demonstrasi ilegal.


Akan tetapi, selang beberapa jam keduanya bebas bersyarat dengan jaminan. Pekan lalu, Wong dan sejumlah pegiat pro demokrasi Hong Kong terbang ke Taiwan.

Di Taiwan, Wong mengajak pemerintah setempat untuk bersatu melawan China yang dianggap semakin otoriter.

Sepak terjang Wong sebagai aktivis dimulai pada usia 12 tahun. Dia lantas ikut terlibat dalam 'Gerakan Payung' pada 2014, yang dibubarkan oleh aparat.

Wong sudah sering merasakan dijebloskan ke penjara. Namun, dia menyatakan tidak kapok dan akan terus berjuang demi mempertahankan demokrasi di Hong Kong.

[Gambas:Video CNN]

Wong juga tetap menuntut supaya pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mundur. Sebab, sampai saat ini hanya satu tuntutan para pengunjuk rasa yang dipenuhi, yakni pencabutan Rancangan Undang-Undang Ekstradisi.

Sedangkan tuntutan lainnya ditolak Lam. Yakni membebaskan para aktivis yang ditahan saat demonstrasi, yang sudah mencapai 1,100 orang, menggelar penyelidikan mandiri terhadap dugaan kekerasan polisi, dan meminta Lam mundur. (ayp/ayp)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini
Powered by Blogger.