Search

Trump Disambut Hujatan Saat Lawat Keluarga Korban Penembakan

Trump Disambut Hujatan Saat Lawat Keluarga Korban Penembakan

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump disambut hujatan warga saat mengunjungi keluarga para korban penembakan massal di Ohio dan Texas, Amerika Serikat, pada Rabu (8/8).

Tiba di Ohio pada siang hari, Trump langsung disambut para warga yang melontarkan sumpah serapah di depan bandara.

Sejumlah warga lain juga sudah berkumpul di depan rumah sakit tempat sembilan keluarga korban penembakan berkumpul.

Bersama istrinya, Melania, Trump berbincang sejenak dengan para staf di Miami Valley Hospital, kemudian melawat para keluarga korban untuk menenangkan mereka.

"Tuhan selalu melihat. Saya ingin kalian tahu, kami selalu bersama kalian," ujar Trump sebagaimana ditirukan oleh juru bicara kepresidenan AS, Stephanie Grisham.

Seorang Partai Demokrat dari Ohio, Sherrod Brown, menganggap gestur Trump untuk menenangkan para keluarga korban memang sangat baik.

Namun, ia mengkritik retorika Trump yang selama ini memicu kebencian. Retorika ini dianggap sebagai salah satu pemicu utama penembakan massal merebak di AS.

Ketika Trump keluar dari rumah sakit, para demonstran berteriak-teriak sambil memegang spanduk bertuliskan seruan untuk melarang pembelian senjata.

Situasi serupa juga terjadi di El Paso, Texas, di mana penembakan massal merenggut setidaknya 22 nyawa pada akhir pekan lalu.

Sebelum melakukan penyerangan, pelaku memang sempat mengunggah pernyataan bernada rasial, yaitu "berusaha melawan invasi kaum Hispanik [Amerika Latin] di Texas."

Para kritikus menyandingkan kalimat tersebut dengan beberapa pernyataan Trump yang kerap menggambarkan penerobosan perbatasan oleh kelompok imigran Hispanik sebagai "invasi".

[Gambas:Video CNN]

Namun, setelah rangkaian penembakan pada akhir pekan lalu, Trump melunakkan nada bicaranya. Ia bahkan mengutuk segala bentuk rasisme dan ideologi supremasi kulit putih.

Meski demikian, para warga menganggap pernyataan itu sudah terlambat. Kebencian sudah terlanjur merebak di masyarakat.

"Kami tidak mau ada dia di sini," ujar seorang warga, Lynell Graham, seperti dikutip AFP. (has)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini
Powered by Blogger.