Pasokan Arab Terancam, Harga Minyak Naik 2 Persen
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak melesat 2 persen pada Senin (19/8). Kenaikan terjadi karena ancaman yang terjadi pada pasokan minyak mentah Arab Saudi.Ancaman muncul usai kelompok Houthi Yaman menyerang fasilitas minyak negara tersebut pada akhir pekan lalu.
Mengutip Reuters, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) meningkat 2,44 persen menjadi US$56,21 per barel.Kemudian, minyak berjangka Brent naik 1,88 persen menjadi US$59,74 per barel.
Harga minyak dunia menguat juga ditopang oleh kepercayaan investor bahwa negara-negara maju akan mengambil berbagai langkah untuk mengatasi perlambatan ekonomi global. Sebagai contoh, terdapat sinyal yang lebih baik dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Harga minyak terbantu oleh keputusan Negeri Paman Sam yang memperpanjang penangguhan hukuman kepada Huawei Technologies Co Ltd, yang memungkinkan perusahaan China membeli pasokan dari perusahaan AS. Sebuah serangan oleh kelompok Houthi di ladang minyak Arab Saudi mengakibatkan kebakaran di sebuah pabrik gas. Hal ini menambah ketegangan di Timur Tengah. Namun, produksi dari ladang minyak yang dikelola oleh Saudi Aramco diklaim tak terpengaruh."Pasar minyak kembali menetapkan harga setelah ada risiko geopolitik serangan pesawat tak berawak (drone) akhir pekan lalu di Arab Saudi, tapi harga tinggi ini tidak bertahan lama jika pasokan tidak terganggu," ucap Giovanni Staunovo selaku Analis Minyak UBS, dikutip Selasa (20/8).Ketegangan terkait Iran tampaknya mereda pasca Pemerintah Ekstrateritorial Inggris di Gibraltar melepas kapal tanker milik Iran yang direbut pada Juli 2019 lalu. Harapan pasar bahwa negara-negara utama akan mengatasi perlambatan ekonomi global turut membantu kenaikan harga minyak dunia. "Kematian ekonomi global telah dibesar-besarkan dan pasar mulai menyadari itu," ucap Analis Price Futures Group Phil Flynn.(aud/agt)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini