Search

Paku Keling pada Celana Jeans Bakal 'Musnah'

Paku Keling pada Celana Jeans Bakal 'Musnah'

Jakarta, CNN Indonesia -- Paku keling terancam tak bisa dilihat lagi pada celana jeans Anda. Paku keling rencananya bakal dihilangkan dari desain jin terbaru.

Selain bahan yang khas, celana jin identik dengan paku keling yang ada di beberapa bagian, seperti saku.

Sebuah yayasan Inggris, Ellen MacArthur Foundation meminta perusahaan produsen pakaian untuk bergabung mengikuti Jeans Redesign Guidelines atau pedoman perancangan ulang jin. Pedoman ini bakal mengubah desain jin yang ada saat ini.

Salah satu panduan dalam perancangan jin itu adalah menghilangkan atau mengurangi seminimal mungkin paku keling logam. Penggunaan paku keling dianggap dapat merusak lingkungan.

Paku keling merupakan dasar dari desain jin yang dipatenkan oleh Levi Strauss pada 1873. Celana jin itu dikenal dengan XX dan kini dijuluki 501.

Dalam desain awal itu, paku keling digunakan untuk merekatkan dan memperkuat celana jeans di area yang mudah robek. Namun, seiring berjalannya waktu dan jahitan yang kian kuat, paku kini hanya berperan sebagai dekorasi.

Pedoman baru yang merupakan bagian dari inisiatif Make Fashion Circular menyatakan bahwa jin harus tahan hingga 30 kali pencucian rumah. Jin juga harus terbuat dari serat selulosa dengan metode pertanian regeneratif, organik atau transisi, serta bebas dari bahan kimia berbahaya. Penggunaan sandblasting, stone finishing, dan kalium permanganat juga dilarang.

Dengan aturan ini, diharapkan celana jin dan produk jin lainnya dapat tahan lama.

"Idenya adalah untuk memperpanjang umur jin Anda selama mungkin. Dan (agar) semua orang mulai bertanya: Bagaimana produk ini dapat didaur ulang? Bagaimana cara menurunkan dampak lingkungan dan melakukannya secara etis," kata kepala Make Fashion Circular Fancois Souchet, dikutip dari CNN.

Perusahaan besar seperti H&M Group, GAP, C&A, Lee Jeans and Reformation menyatakan ikut bergabung dengan Jeans Redesign.

Saat ini, jin umumnya terbuat dari kapas. Meskipun alami dan dapat terurai secara hayati, seratnya berasal dari salah satu tanaman merusak di dunia. Menurut Levi's, sebuah jin membutuhkan 919 galon air dari masa produksi hingga pencucian. Zat pemutih, enzim, dan pestisida juga digunakan dalam proses produksi.

Proses produksi ini melibatkan peledakan bahan abrasif dengan kecepatan tinggi melalui kompresor udara untuk membersihkan dan membentuk permukaan denim. Dampak dari proses ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan pekerja yang membuat celana jeans.

[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini
Powered by Blogger.