Harga Emas Antam Turun Rp9.000 per Gram di Awal Pekan
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berada di posisi Rp757 ribu per gram pada Senin (19/8). Harga tersebut turun Rp9.000 dibanding Jumat (16/8).Sementara harga pembelian kembali (buyback) merosot Rp10 ribu dari Rp694 ribu per gram menjadi Rp684 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp404 ribu, 2 gram Rp1,46 juta, 3 gram Rp2,17 juta, 5 gram Rp3,61 juta, 10 gram Rp7,165 juta, 25 gram Rp17,8 juta, dan 50 gram Rp35,53 juta.Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,6 juta, 250 gram Rp177,25 juta, 500 gram Rp354,3 juta, dan 1 kilogram Rp708,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX sebesar US$1.517,3 per troy ons pada hari ini. Sedangkan harga emas di perdagangan spot berada di posisi US$1.506,59 per troy ons. Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono memperkirakan pergerakan harga emas akan stagnan dengan kecenderungan melemah pada awal pekan ini. Harga emas yang bergerak di kisaran US$1.500 per troy ons pada pekan lalu perlahan akan meredup berkat sentimen kekhawatiran terhadap resesi di pasar keuangan. Sentimen ini muncul karena pergerakan imbal hasil (yield) surat utang Amerika Serikat menurun. Kemudian, kinerja indeks saham utama di bursa AS, Dow Jones turut melemah. Meski begitu, Suluh melihat ada potensi harga emas terdongkrak pada pertengahan pekan ini. Faktor pendorongnya, yaitu ada pertemuan para pejabat AS, baik dari kalangan pemerintah dan bank sentral Negeri Paman Sam. Ia menilai akan ada pernyataan-pernyataan positif yang berpengaruh ke pasar. "Kemungkinan akan menjadi gambaran pergerakan dolar AS yang akan mempengaruhi harga emas dan mata uang major lainnya," ujar Suluh kepada CNNIndonesia.com, Senin (19/8). Selain itu, sentimen pendorong potensi penguatan harga emas juga berasal dari tensi perang dagang AS-China yang masih membayangi pasar. Meski, AS cukup melunak dalam beberapa waktu terakhir lantaran menunda penerapan tarif bea masuk impor baru untuk produk-produk dari Negeri Tirai Bambu. Lebih lanjut ia memperkirakan harga emas akan bergerak di level support US$1.485 per troy ons dan resistance US$1.525 per troy ons. Meski ada potensi mencapai US$1.525 per troy ons, namun Suluh melihat kecil kemungkinan emas akan mencapai kisaran US$1.600 per troy ons sampai akhir tahun. "Level momentum buy di kisaran US$1.485 sampai US$1.490 per troy ons. Sementara kecil kemungkinan menuju US$1.600 per troy ons, kecuali Presiden AS Donald Trump melempar tweet di saat yang tak terduga, terkait China dan The Fed," pungkasnya. (uli/agt)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini