Dilema Kebaya: Pakem Adat Vs Modernisasi
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebaya merupakan pakaian etnik dan adati yang memiliki pakem atau ketentuan yang mesti diikuti. Artinya, ada ciri dan karakter tersendiri, sebuah busana bisa dikategorikan sebagai kebaya atau hanya menyerupai kebaya.Namun tak dimungkiri kalau seiring perkembangan waktu, fesyen -termasuk kebaya- juga bakal ikut berubah. Hanya saja, harus tetap ada pakem yang harus diikuti.
Kapan pakem dan ketentuan kebaya ini mesti diikuti?
Pengamat dan dosen tata busana UPI Suciati menjelaskan pakem kebaya mesti diikuti saat mengikuti kegiatan yang bersifat formal seperti upacara adat atau kenegaraan.
"Pakem itu aturan yang tidak bisa diganggu-gugat. Pakem diikuti saat adati, karena ada unsur religi, kepercayaan yang kalau tidak diikuti bisa jadi malapetaka," katanya kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
![]() Kebaya Era Soekamto |
Pendapat yang sama juga diutarakan desainer Musa Widyatmodjo. Menurut Musa, pakem kebaya mesti diikuti untuk upacara adat hingga busana perkawinan. Sedangkan, saat mendesain untuk keperluan lain, kebaya boleh modifikasi. Artinya, jika tak digunakan dalam acara adat, kerajaan atau kesultanan, dan pengantin, maka sah-sah saja kebaya dibuat dalam bentuk lain dan tak ikut pakem yang ada.
Ketika pesta perkawinan, kebaya yang dipakai mempelai putri harus sesuai dengan pakem yang berlaku untuk pengantin putri. Namun untuk para pengiring pengantin alias bridesmaid boleh saja menggunakan kebaya modern atau kebaya modifikasi.
"Resep ini harus jelas, kita boleh rekayasa, tetapi tidak bisa ngawur. ... Berkebaya itu bukan pakem-pakem, tapi pakem pada momennya misalnya pada acara adat, itu tidak boleh diganggu," ucap Musa saat deklarasi Indonesia Berkebaya beberapa waktu lalu (16/7).
Sekarang ini, sudah banyak desainer Indonesia yang mendesain berbagai jenis kebaya kontemporer atau mofidikasi. Tujuannya untuk menggaet kaum muda agar mereka mau dan bangga memakai kebaya. Salah satunya Anne Avantie. Anne dikenal sebagai desainer kebaya modern pun sempat mendapat kecaman pada awal-awal kariernya.
Kebaya Anne Avantie mulai dikenal pada 1998, tapi mulai meledak dibicarakan publik pada 2000. Kebaya Anne Avantie dianggap melanggar pakem atau aturan baku kebaya. Sebuah media bahkan pernah menulis artikel berjudul Ibu Kartini Menangis Melihat Kebaya Anne Avantie.
![]() Kebaya modern Anne Avantie |
Anne memang memodifikasi habis-habisan pakem kebaya. Bagi orang pecinta hal-hal klasik mungkin berpikir bahwa kebaya adalah karya yang tidak bisa disentuh karena itu adalah busana nasional Indonesia.
Menurut Anne, jika kebaya dijaga terus-menerus maka tidak ada yang akan memegangnya, tidak akan ada yang mengenakan kebaya karena kesakralan nilai sejarahnya begitu dijaga.
Kebaya merupakan busana nasional Indonesia yang dapat dikenakan sehari-hari. Di zaman dahulu, sebelum kemerdekaan, kebaya merupakan pakaian sehari-hari di seluruh daerah Indonesia.
Berikut pakem-pakem kebaya yang umum dan mesti diikuti, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suciati berjudul Karakter Visual Busana Nasional Ibu Negara Indonesia tahun 1945-2014. Pakem ini bakal berbeda sesuai dengan adat dan ketentuan di setiap daerah.
![]() Kebaya-kebaya desainer Indonesia |
- Kebaya diartikan sebagai baju perempuan bagian atas yang berlengan panjang dan dipakai dengan kain panjang.
- Memiliki belahan atau bukaan di depan, bukan belakang.
- Jika ada kerah harus setali dan memiliki sambungan di bagian belakang tengah. Terdapat lipatan ke arah sambungan belakang.
- Jika tidak memiliki kerah, bagian leher akan berbentuk garis dapat berupa U, V, atau hati.
- Terdapat lidah atau perpanjangan kain dari leher ke sepanjang belahan muka atau sampai garis bahu.
- Bagian depan boleh terdapat lipatan kain, boleh tidak.
- Jika ada tambahan kain yang menyatukan kain bagian depan, dinamakan kutu baru.
- Berlengan panjang atau 3/4.
- Boleh pas badan atau fit body, boleh lurus saja. Boleh menggunakan kopnat.
- Panjang kebaya boleh hingga panggul atau pertengahan paha.
- Bagian depan boleh horizontal atau runcing.
- Untuk estetika disarankan memakai long torso atau bustier
- Bagian bawahan dapat berupa kain panjang, sarung, kain batuk, atau tenun.
- Menggunakan sanggul atau rambut ditekuk.
- Memakai selendang.
- Alas kaki menggunakan selop, bukan sepatu.
- Tas tangan dan kipas boleh ditambahkan sebagai estetika.
(ptj/chs)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini