PSI (Partai Solidaritas Indonesia) kadernya banyak kawula muda. Begitu lolos sebagai peserta Pemilu, langsung berkoalisi dengan parpol pendukung Capres Jokowi. Ibaratnya anak, dia masih pupuk bawang. Tapi nyalinya gede juga, berani nyerang parpol-parpol mitra koalisinya. Sudah ditegor seniornya, tapi rupanya “badung” juga dia!
“Teman Ahok” adalah embrionya PSI. Setelah Ahok batal lewat jalur independen, personalnya merapatkan barisan membentuk partai baru dengan Ketum Grace Natalia, mantan presenter TV. Kader-kadernya mayoritas anak muda, yang usianya belum oversek (lebih dari 50 tahun).
Sekjennya, Raja Juli Antoni, misalnya, wajahnya masih nampak imut-imut, meski sudah berusia kepala empat. Lalu Tsamara Amani, meski usianya baru 22 tahun, dia sudah ditunjuk sebagai Ketua DPP, dan dalam Pilpres ini dia dipercaya jadi Jubir Capres Jokowi. Apalagi Grace Natalia, dia paling populer, namanya juga Ketum.
Mereka paling menonjol di PSI, karena tembakan-tembakannya yang cukup berani. Jika PSI menyerang tokoh-tokoh parpol kubu sebelah, bisa dimaklumi. Tapi mereka ini suka nembak teman koalisi sendiri. Hal ini tentu saja bisa berimbas pada elektabilitas Capres No. 01, gara-gara sama teman sekubu ribut sendiri.
Hasil survei Litbang Kompas yang menyebut elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin dikejar Prabowo-Sandi, kata elit Golkar Andi Sinulingga salah satunya akibat resitensi PSI sebagai partai pendukung. Tsamara Amani pun langsung nyamber, “Alasan ini kurang ilmiah dan basisnya asumsi. Elite parpol seharusnya berbasis data, jangan asumsi,” kata Tsamara.
Beberapa hari lalu Grace Natalia serang PDIP, karena katanya partai nasionalis tapi kok malah aktif dalam pengesahan 443 Perda Syariah di Indonesia. Keruan saja PSI gantian ditembak Masinton Pasaribu, “Partai odong-odong jangan ngajari truk lah!”
Mestinya sebagai pendatang baru, masih pupuk bawang pula, menahan diri dululah. Uneg-uneg disimpan dulu, ditumpahkan setelah Pilpres. Ini kan bisa timbulkan kesan negatif dari Capres yang didukungnya. Ibarat barisan, PSI ini malah nendang-nendang teman sebarisan sendiri.
PSI pernah dinasehati Ketum PPP, Romahurmuziy, agar sikap politiknya jangan malah membebani Capres Jokowi. Tapi bisa juga, sebagai “anak badung” PSI sengaja cari perhatian agar kader-kadenya bisa lolos ke Senayan. – gunarso ts
http://poskotanews.com/2019/04/08/psi-partai-masih-pupuk-bawang-tapi-demen-serang-mitra-koalisi/Bagikan Berita Ini