SEBAGAI pengacara Koalisi Masyarakat Anti Hoaks, Eggi Sudjana mendesak Bawaslu untuk mendiskualifikasi (dibatalkan) Capres Jokowi, karena dalam debat Cepres ke-2 tanggal 17 Februari lalu Jokowi, sejumlah paparan datanya hoaks belaka. Untuk ke sekian kalinya Eggi Sudjana harus kecewa, sebab kata Bawaslu data salah bukan pelanggaran Pemilu.
Sebagaimana Amien Rais, Eggi Sudjana baik sebagai pengacara maupun pribadi selalu semangat untuk “menggempur” Jokowi. Bukan saja ketika mau nyapres kedua kalinya, jaman Jokowi Gubernur DKI Eggi Sudjana juga menghantam bekas Walikota Solo itu.
Data yang dimasalahkan Eggi adalah soal impor jagung, Jokowi menyebut 180 ribu ton, padahal aslinya sebesar 700 ribu ton. Begitu juga soal uang orang Indonesia di LN yang mencapai Rp 11.000 triliun, apa yang disampaikan Capres Prabowo sesungguhnya mengulang pendapat Jokowi, tapi Capres patahana itu malah sudah lupa.
Eggi Sudjana melaporkan Jokowi ke Bawaslu pada 19 Februari, dengan berlapis-lapis pasal, yakni Pasal 14 dan 15 UU No 1 tahun 1946 Jo UU ITE pasal 27 ayat 3 Jo pasal 421 KUHP jo pasal 317 KUHP tentang Kebohongan Publik, Penyebaran Berita Bohong, Penyalahgunaan Wewenang, dan Keterangan Palsu.
Tapi ternyata sampai 2 minggu kemudian, yakni 8 Maret 2019, Bawaslu belum bertindak. Karenanya Eggi Sudjana mengancam, Koalisi Masyarakat Anti Hoaks akan menduduki Bawaslu. Kalau sekedar mau duduk-duduk saja, Bawaslu tentunya selalu welcome, tinggal pilih mau pakai kursi lipat atau kursi plastik?
Bahkan Eggi Sudjana mendesak, agar Bawaslu membatalkan pencapresan Capres No. 01 itu. Rupanya dia ingin melihat Prabowo menjadi Capres tunggal. Sebab misalkan benar-benar Bawaslu mengabulkan permintaan Eggi Sudjana, tak mungkin KPU menaikkan status Ma’ruf Amin jadi Capres pengganti, lalu Cawapresnya siapa? Atau ingin Prabowo lawan kotak kosong.
Untungnya Bawaslu telah menjelaskan, bahwa pemaparan data yang keliru bukan pelanggaran Pemilu. Karenanya Eggi Sudjana harus siap menelan kekecewaan. Tapi sebaiknya santai saja Bro, jangan dibawa terlalu tegang. Jangan sampai kena serangan jantung kedua kalinya, lho! – gunarso ts
http://poskotanews.com/2019/03/11/paparan-data-dinilai-bohong-capres-apa-bisa-dibatalkan/Bagikan Berita Ini