MENGAPA senang membuat orang lain sengsara? Itu pertanyan wajar masyarakat luas,jika melihat apa yang terjadi setiap saat, orang mati sia-sia. Mereka masih muda belia. Padahal, keluarga sangat mengharapkan lanjutan generasi. Jadi bisa dibayangkan, betapa kesedihan yang sangat panjang menerpa keluarga korban.
Peristiwa demi peristiwa mengerikan. Layaknya di medan perang, setiap hari ada saja korban luka dan meninggal. Siswa pulang sekolah tak sempat sampai ke rumah karena di tengah jalan diclurit kawanan penjahat. Peristiwa itu akan sangat membuat luka orang tua di rumah, yang menunggu anaknya pulang sekolah, ternyata sudah tak bernyawa.
Ada lagi yang harus kehilangan karena dibacok musuhnya sesama geng yang bentrok. Dada dan kepalanya bocor kena bacokan membabi buta. Karyawan mau aman naik angkutan online, eh malah yang merampok sang sopir. Bagaimana ini? Peristiwa saling menyusul nggak ada habis-habisnya.
Pelaku kejahatan kayaknya nggak jera dan nggak takut pada hukum, perbuatan mereka terus berkelanjutan. Masa bodoh, banyak korban luka ,atau tewas, biarin. Mereka senang banget kalau musuhnya bergelimpangan kesakitan dan menderita? Waduh, ini zaman apa,Bung!
Kapan pada mau damai? Ingat damai itu indah lho. Jadi sudahilah semua perbuatan yang mengganggu dan merugikan orang banyak. Perkelahian,tawuran nggak ada bagusnya. Malah sebaliknyaa sangat membuat sengsara, bagi siapa saja yang menang maupun yang kalah. Kata pepatah, kalah menang jadi arang.
Sekali lagi damailah. Ingat bangsa ini sedang mengadakan pesta demokrasi Pilpres dan Pileg.
Jadi jangan ikutan menambah suasana yang lagi hangat. Justru semua generansi harus membantu membuat dingin. Kan nggak mau bangsa ini jadi saling gontok-gontokan,dan berpecah belah? Kasihan para pejuang dan pahlawan yang sudah mengorbankan jiwa dan darah memerdekaan negara ini. Oke,Bung! –massoes
Bagikan Berita Ini