LAPAR dan haus bisa ditahan. Tapi siapa bisa menahan birahi? Begitulah kira-kira pendapat bagi para penganut petualang seks, terutama mereka para hidung belang? Maka, ketika tempat pelacuran ditutup mereka kelimpungan, mencari tahu kemana harus menumpahkan nafsu birahinya.
Bak gayung bersambut. Para penyedia pemuas nafsu tidak tinggal diam, mereka bergerak secepat kilat memenuhi kebutuhan tersebut. Munculah, tempat-tempat baru, bisa di hotel, kamar kost, apartemen, dengan penawaran dari mucikari dari mulut ke mulut sampai dengan jalur internet alias online. Atau bisa juga si pelacur yang sengaja menjajakan diri, mengasong di pinggir jalan. Ya,pokoknya nggak ada matinya, deh!
Nah, itu kan bagi mereka yang punya duit, bisa membeli barang atau pelacur yang kayak apa saja. Tapi, bagi yang pas-pasan, kemana mereka mau melampiaskan hasratnya? Ada yang nekat memperkosa wanita yang baru dikenalnya. Atau juga sengaja mengajak kencan pacar dimana saja.
Ada yang gila, mereka berbuat mesum nggak pandang tempat, di mobil, di motor, di semak-semak dan di toilet. Bahkan ada yang nekat di toilet masjid? Ini yang ngaco alias gendeng! Jadi kalau ada masyarakat yang marah, nggak bisa disalahkan.
Bagaimana pun, pelaku mesum mau membela diri, nggak bakalan dibenarkan. Banyak kasus, bayi masih merah dibuang atau dibunuh oleh ibunya, karena malu hasil hubungan gelap. Memang dalam hal ini, wanitalah yang sangat dirugikan, sementara sang lelaki entah kemana, melarian diri, tak bertanggung jawab!
Oleh sebab itu, nasihat khususnya buat para wanita, jangan terlalu percaya pada janji-janji lelaki. Tolak saja kalau mau diajak berhubungan intim di luar nikah. Kayaknya wanita punya senjata untuk menolak?
Tapi nggak tahu sih, bisa jadi si wanita juga yang sengaja menawarkan diri, atau sama gilanya? Iya, apa iya? Ah, sulitnya menjaga nafsu birahi bagi para petualang hidung belang! – (massoes)
http://poskotanews.com/2018/11/29/gilanya-para-petualang-seks/Bagikan Berita Ini