GEDUNG MPR-DPR-DPD yang berbentuk kura-kura di Jalan Gatot Subroto, Senayan, ternyata menjadi medan sejumlah politisi berpura-pura. Ngakunya wakil rakyat, tapi ketika mau korupsi apa mereka pamitan pada rakyat di dapilnya? Tempo hari Ketuanya, Setya Novanto, kini Wakil Ketuanya, Taufik Kurniawan; semua jadi tawanan KPK.
Di masa Orde Lama, Indonesia yang keluar dari PBB 20 Januari 1965, kemudian segera membentuk PBB tandingan yang dinamakan Conefo (Conference of the New Emerging Forces). Gedung yang direncanakan sebagai pangkalan perwakilan negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara komunis itu segera dibangun di tahun yang sama.
Tapi karena pemberontakan G.30.S/PKI yang disusul kejatuhan Presiden Sukarno tahun 1967, gedung Conefo kandas di tengah jalan. Oleh Presiden Soeharto pembangunan gedung tersebut dilanjutkan, tapi peruntukannya untuk gedung MPR-DPR. Setelah era reformasi, lembaga DPD juga bermarkas di sini. Di sinilah para anggota DPR dan utusan daerah berkantor.
Gedung yang arsiteknya model kura-kura ini, pada perkembangannya berbelok menjadi medan sejumlah politisi berpura-pura! Maksudnya; pura-pura menjadi wakil rakyat, tapi dalam praktekknya hanya mengedepankan kepentingan diri sendiri dan parpol tempatnya bernaung.
Ketika oknum anggotanya menggiring proyek, jual beli pasal RUU yang tengah mereka godog, jual beli pengaruh; adakah pamitan pada parpol induk, rakyat yang diwakili? Jelas tidak! Semua digagas sendiri, diputuskan sendiri, kalau berhasil ya dimakan sendiri.
Maka potret buram lembaga wakil rakyat itu semakin nyata. Sejak era reformasi, banyak anggota DPR yang ditangkap KPK. Jangankan anggota biasa, kelas ketua DPR seperti Setya Novanto saja kena! Terus Jumat lalu Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan juga ditahan KPK.
DPD-nya jas bukak iket blangkon, sama jugak sami mawon! Ketua DPD-nya, Irman Gusman, jadi pasien KPK juga. Anggotanya “semrawut”, karena sebagai utusan daerah tapi terjun pula jadi pengurus parpol. – gunarso ts
http://poskotanews.com/2018/11/05/gedung-kura-kura-senayan-medan-berpura-pura-politisi/Bagikan Berita Ini