Search

Datang Hujan, Datang Pula Banjir

NGGAK  perlu disangkal lagi, ketika hujan datang, maka akan datang pula banjir, genangan air di sana sini. Terutama di permukiman yang langganan, di pinggir kali dan lokasi cekungan, dimana air mengalir ke situ. Maka warga mau nggak mau, harus menerima sang banjir. Maka mereka yang berkendara di jalan umum, terima sajalah macet.

Itulah yang disebut musim  akan terus berulang. Yakni musim hujan, musim banjir. Maka barulah diacungi jempol, terutama warga yang sudah siap-siap menyambut kedatangan sang banjir. Mereka lalu  membersihakn saluran, yang mampet oleh sampah. Menguruk atau meninggikan lantai rumahnya, atau sekadar membuat palang pintu air di pintu utama rumah. “Ya, itu pun kalau ada dana, kalau nggak ya paling menyelamatkan barang yang rentan air ke tempat yang lebih tinggi!”

Kenapa nggak pindah, cari yang nggak banjir? Ah, bercanda, dimana yang nggak banjir. Lha, terus kalau pindah memang nggak pakai duit? Ada rumah DP nol persen juga kan bakalan membayar setiap bulan? Jadi,ya sudah menerima sajalah. Selamat datang hujan, selamat datang banjir.

Nah, bagi Pemda/Pemkot mungkin sudah menyambut musim hujan dengan segala persiapannya. Jadi jangan sampai begitu banjir datang, baru ‘kebakaran jenggot’. Yang ada hanya saling menyalahkan, satu sama lain. Sudah tahu wilayah banjir, eh masih jadi tempat tinggal. Pindah ngapa?

“Ok, pindah. Kasih rumah murah, atau gratis dong?” ujar warga. Tapi, yakin mereka sebenarnya hanya bergurau, kalau mengharapkan rumah muran atau gratis? Mana ada di zaman now?

Oke deh, siap-siap menunggu banjir. Jangan sampai kelabakan. Ingat yang air banjir kalau membludak nggak pandang bulu. Siapa pun dilibas, diterjang! Kayak politik, nggak pandang kawan atau lawan. Nggak suka, ya libas aja deh. Urusan belakangan, Bung! – (massoes)

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2018/11/14/datang-hujan-datang-pula-banjir/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.