DI Suriah dan Irak pangkalan ISIS, rakyat setempat membenci ISIS. Tapi di Indonesia, karena ketidaktahuannya, banyak yang bersimpati, bahkan dari 31.500 pasukan ISIS, 700 orang di antaranya dari Indonesia. “Kita malu, gara-gara ulah mereka, orang Islam dicurigai,” kata Menhan.
Lembaga survei asing bernama The Pew Research Centre, Nopember 2015 mengeluarkan rilis bahwa 4 % warga Indonesia mendukung gerakan ISIS. Jika jumlah penduduk RI sebanyak 255 juta jiwa, berarti sekitar 10 jutaan yang pro gerakan ISIS. Lalu survei SMRC pun menyebutkan, 9,4 % (20 juta) penduduk Indonesia setuju negeri ini jadi negara khilafah.
Baik ISIS maupun khilafah, adalah gerakan satu paket yang bisa mengancam keutuhan NKRI. Kelompok ini sama-sama menafikan Pancasila, ingin membentuk negara khilafah. Fakta menunjukkan, banyak WNI kita yang ke Suriah dan Turki, untuk bergabung ke ISIS.
Kemarin Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan, ada sekitar 700 orang Indonesia bergabung ke ISIS di Irak dan Suriah. Dari 31.500 tentara ISIS, tercatat 800 orang berasal dari Asia Tenggara, dan 700 diantaranya dari RI. “Mereka adalah orang-orang bodoh. Gara-gara mereka, kita orang Islam jadi malu karena dicurigai,” kata Menhan.
Ulama Suriah Abdullah Mustafa Rahhal pernah menyebutkan, meski pemerintah Indonesia menolak ISIS, sejumlah WNI muslim justru bergabung ke sana. Di Irak dan Suriah ISIS dibenci rakyat, tapi muslim di luar kedua negara itu banyak yang simpati. Itu karena mereka tidak tahu seperti apa sesungguhnya ISIS itu. Saking terbiusnya oleh propaganda ISIS lewat media sosial, banyak yang rela meninggalkan negeri sendiri untuk mencari kehidupan lebih baik. Padahal akhirnya kecewa.
Sekitar 15 WNI termasuk Leefa Juni 2017 ingin kembali ke Indonesia setelah sekian lama bergabung ke ISIS di Rakka, Irak. Mereka merasa dibohongi ISIS lewat internet. Di sana tak ada pekerjaan yang katanya bergaji besar itu, bahkan dikejar-kekjar tentara ISIS untuk dinikahi. Ketika sadar dan ingin kembali ke RI, akhirnya bikin repot pemerintah, kan? – gunarso ts
http://poskotanews.com/2018/11/09/700-orang-indonesia-kok-mau-bergabung-ke-isis/Bagikan Berita Ini