JIKA Allah sudah berkta; kun fayakun, ‘jadilah’. Maka terjadilah. Mau membantah? Hemm, nggak mungkinlah. Ketetapan Yang Maha Kuasa, ya tak bisa dimajukan, tak bisa dimundurkan, atau dihentikan sedetik pun.
Maka ketika ada bencana, kemudian banyak jatuh korban harta benda dan ribuan jiwa meningal itu karena-Nya. Walaupun Allah masih mengingatkan semua penyebab ini adalah dari campur tangan dan ulah para manusia itu sendiri. Maka, manusia harus merenungkan setiap kejadian, harus bisa mengambil hikmahnya.
Kalau harus dijadikan nasihat, ya memang begitu kebenarannya. Kematian, misalnya. Siapa saja yang meninggal, saudara, orang dekat semua bisa dijadikan nasihat.
Banyak peristiwa belakangan ini yang terjadi di mana-mana, gempa, tsunami, banjir gunung meletus. Ayo, cegah, mampukah? Nah, kalau nggak, kenapa masih saja ada pada bikin ulah? Ini semua kan seharusnya bisa diambil sebagai pelajaran. Tapi, sayang ada sebagian orang ada yang nggak ngeh, acuh bay beh! Mereka malah menjadi-jadi melakukan perbuatannya yang menyimpang. Malah ada yang saling membunuh?
Lihat tuh, anak-anak muda yang pada bangga di atas motor, sambil menyabetkan pedang. Memang ini zaman perang? Kejahatan yang dilakukan oleh yang tua pria dan wanita juga makin menggila. Dari kejahatan narkoba sampai merampok.
Buat yang muda, wahai apa gerangan yang bisa kau berikan pada negeri ini? Itulah yang sedang ditanya oleh Ibu Pertiwi. Negeri yang membesarkanmu. Negeri yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata? Mengapa kalian bikin gaduh?
Kalau kalian nggak ada pekerjaan nggak usah bikin rusuh. Tuh, lihat Donggala, Palu, sedang bersedih. Bantu mereka. Jika mampu datanglah ke sana sebagai relawan, atau sumbang pikiran dan doa. Itu baru pahlawan, Bung! -masoses
http://poskotanews.com/2018/10/10/orang-lain-lagi-susah-lho/Bagikan Berita Ini