Search

Pertimbangan Para Ibu dalam Memilih Sekolah Anak

Pertimbangan Para Ibu dalam Memilih Sekolah Anak

Jakarta, CNN Indonesia -- Ada sejumlah pertimbangan yang dilakukan oleh tua, termasuk para ibu, untuk memilih sekolah bagi anak-anaknya.

Kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/12), sejumlah ibu berbagai cerita tentang pengalaman mereka dalam memilih TK dan SD. Sejumlah pertimbangan dilakukan demi menemukan sekolah terbaik bagi anak.

Bagi Alia An Nadiva, keberagaman menjadi salah satu kriteria wajib dalam memilih sekolah. Ia ingin sang putri, Agni (6), berada di lingkungan sekolah yang mewadahi semua agama agar puterinya tak alami gagap perbedaan.


"Saya kepingin Agni belajar di sekolah yang murid-muridnya heterogen dan tidak terfokus pada agama tertentu. Tadinya saya ingin masukkan anak ke salah satu SD Negeri tapi terkendala zonasi. Sementara SD Negeri yang masuk dalam zona, saya kurang cocok dengan metodenya, sehingga saya mencari sekolah swasta yang dekat dengan rumah," tutur Alia.

Jarak juga menjadi pertimbangan Alia dalam memilih sekolah. Tujuannya agar Agni tidak menghabiskan waktu berjam-jam menuju sekolah, sehingga tidak perlu bangun terlalu pagi atau terjebak macet. Selain itu, pertimbangan Alia memilih sekolah dengan jarak maksimal hanya 5 kilometer ialah pilihan moda transportasi yang lebih mudah. Dengan jarak tersebut, anak tak selalu harus naik mobil, namun juga bisa memilih naik angkutan umum atau ojek.

"Supaya anak enggak harus bangun pagi-pagi banget, enggak kelamaan di jalan waktu pergi dan pulang, dan enggak kena macet. Intinya, supaya Agni enggak kelelahan karena kelamaan di perjalanan dan menikmati sekolah," lanjut Alia.

Pertimbangan memilih sekolah yang dekat dengan rumah juga dilakukan oleh ibu dari Tisha (5), Rafika Nurdiana. Rafika yang akrab dipanggil Fika mencari sekolah terbaik yang jaraknya tak begitu jauh dari rumahnya di kawasan Bintaro.

"Saya pernah mendapat saran kalau baiknya perjalanan sekolah tidak lebih dari setengah jam agar anak tidak lelah dan bisa fokus di sekolah," kata Fika.

Namun, berbeda dengan Alia, Fika justru mencari sekolah yang berbasis agama untuk jenjang TK dan SD. Menurutnya, pendidikan agama dan akhlak adalah pondasi utama yang perlu ditumbuhkan dalam diri anak. Sehingga, pendidikan agama perlu sejalan dengan pendidikan akademis.

Walau begitu, Fika juga mempertimbangkan hal lainnya, yaitu fasilitas. Menurutnya, sekolah perlu memiliki fasilitas yang menunjang tumbuh kembang anak usia dini, seperti area bermain yang luas, pilihan permainan yang bersifat edukatif, agar pertumbuhan motorik anak bisa optimal.

Pertimbangan Para Ibu dalam Memilih Sekolah AnakFoto: Istockphoto/nilimage
Pertimbangan lain dilakukan oleh Isma Anggrita, ibu dari Mika (6). Ia justru menyekolahkan anaknya ke sebuah SD yang berbasis karakter di bilangan Jakarta Selatan.

Sekolah berbasis karakter memang menjadi incaran Isma sejak lama, saat Mika masih berada di jenjang TK A. 

Menurut Isma, sekolah karakter tidak hanya fokus pada kemampuan akademik, namun juga fokus untuk mendukung tumbuh kembang anak, mendorong bakat dan minat, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik dan melatih life skill atau kemampuan bertahan hidup anak.

"Sekolah itu membuat saya, suami dan juga Mika jatuh cinta karena metode pengajarannya. Kenyamanan belajar anak diutamakan, semua dipikirkan dengan sangat detail. Contohnya, dari kelas 1-3 tidak ada ulangan dan penilaian performa anak berdasarkan proyek yang dipresentasikan. Bahkan, penilaiannya tidak dengan angka, melainkan jumlah emoji 'smile'. Bila anak ingin dapat 2 'smile', maka ia harus melakukan usaha a,b,c dan sebagainya," tutur Isma.

Selain sekolah berbasis karakter, kini juga ada sekolah berkonsep sekolah alam. Sekolah alam menjadi pilihan ibu bernama Laras Arum untuk pendidikan dasar putra pertamanya, Arka (7).

Laras bercerita, sekolah alam memiliki metode belajar yang berbeda jauh dari sekolah konvensional. Sekolah berada di sebuah kawasan yang dipenuhi pohon rindang, kelas tanpa AC, dan sebagian besar ruangan didominasi oleh kayu.


Kegiatan belajar mengajar lebih sering dilakukan di luar ruangan, yaitu duduk di rumput di bawah pohon rindang. Namun tak hanya duduk, anak juga diajak untuk mengeksplorasi alam seraya belajar beragam mata pelajaran.

Kelebihannya, anak akan diajak untuk lebih aktif secara fisik, dapat 'bergaul' dengan alam, mengasah kreatifitas dan mengajak anak untuk tumbuh mandiri.

"Alasan saya dan suami memilih sekolah alam karena cocok buat Arka yang suka eksplorasi," tutur Laras.

Laras berpendapat, memilih sekolah baiknya juga disesuaikan dengan karakter anak sehingga anak bisa lebih cepat berkembang secara akademik maupun sosial. Itu mengapa, untuk anak kedua, Laras memilih sekolah berbeda.

Artikel ini merupakan bagian dari Fokus Lika Liku Pilih Sekolah Anak

[Gambas:Video CNN]
(ayk/ayk)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.